Struktur peternakan sapi potong di Peternakan Sapi Jawa Barat memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur karena masyarakat di Jawa Barat lebih banyak memfokuskan diri pada pengembangan pertanian saja, sedangkan kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih banyak peternak kecil yang melakukan breeding atau pengembangbiakan sapi. Namun, petani-petani yang ada di Jawa Barat tidak banyak yang melakukan sambilan seperti itu.
Di Provinsi Jawa Barat, sebagian besar Peternakan Sapi Jawa Barat hanya melakukan proses fattening atau penggemukan saja, bakalan-bakalan sapinya berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebenarnya, wilayah Jawa Barat dan Banten sangatlah dekat dengan pasar daging di wilayah Jabodetbaek yang permintaannya sangat banyak terutama pada musim-musim tertentu seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Selain itu, di Jawa Barat juga ada beberapa industri hulu alias pembibitan sapi seperti Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor dan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Bandung. Kedua lembaga ini menghasilkan embrio sapi-sapi unggul dan sperma beku untuk kawin suntik dalam pengembangbiakan sapi. Namun, di kalangan masyarakat Jawa Barat, budaya pertaniannya masih sangat kental dan kurang tertarik untuk mengembangbiakkan sapi di Jawa Barat, sehingga penambahan populasi sapinya relatif lebih sedikit.
Mengingat Provinsi Jawa Barat sangat dekat dengan kebutuhan daging di wilayah Jabodetabek, maka di wilayah Jawa Barat dan Banten ada beberapa industri feedloter seperti PT Tanjung Unggul Mandiri di Tangerang, PT Lembu Jantan Perkasa di Serang, PT Kariyana Gita Utama di Sukabumi, PT Citra Agro Buana Semesta di Garut, dan PT Widodo Makmur Perkasa di Jakarta.
Feedloter-feedloter ini merupakan industri peternakan modern yang melakukan penggemukan sapi-sapi yang bakalannya berasal dari Negara Australia. Setelah digemukkan sapi-sapi tersebut akan dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk memenuhi kebutuhan daging Bandung Raya dan Jabodetabek.
Di Peternakan Sapi Jawa Barat juga dikenal jenis Sapi Pasundan atau yang biasa dikenal dengan Sapi Rancah, penyebaran jenis sapi ini berada di wilayah Kuningan, Ciamis, sampai Sukabumi. Namun, populasinya terbatas sehingga sapi ini kalah bersaing dengan sapi-sapi lain seperti Limousin, Simmental, dan Brahman Cross (BX).
Sapi Pasundan adalah salah satu genetik ternak asli asal Jawa Barat yang sudah ditetapkan sebagai rumpun ternak lokal Indonesia berdasarkan SK Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 1051/Kpts/RI/SR.10/2014 tentang Penetapan Rumpun Sapi Pasundan. Jenis sapi ini menyebar di dua wilayah yaitu sepanjang pesisir selatan Jawa Barat dan sepanjang wilayah Priangan Utara. Sapi Pasundan lebih dikenal sebagai Sapi Rancah, Sapi Pesisir, bahkan Sapi Kacang di beberapa daerah.
Jenis sapi lokal Jawa Barat ini memiliki tingkat produktivitas dan ketahanan terhadap cuaca panas yang sangat baik. Sapi Pasundan disebut telah menyatu dengan kehidupan peternak Jawa Barat karena sudah dipelihara secara turun temurun. Melalui UPTD Balai Pembibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Potong Ciamis Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, pemerintah telah melaksanakan program pembibitan untuk ternak jenis Sapi Pasundan. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2016/2017 dengan bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran.
Dengan pengembangan Sapi Pasundan sebagai sapi lokal Jawa Barat, diharapkan masyarakat akan lebih berminat kepada bidang peternakan dan turut meningkatkan populasi ternak di Provinsi Jawa Barat guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi yang cukup tinggi, terutama di kawasan Jabodetabek.
