Sampai saat ini daging sapi yang terkenal mahal di dunia adalah daging wagyu yang merupakan daging sapi asal Kobe, Jepang. Daging ini dibanderol dengan harga mahal karena kualitas marblingnya yang cukup tinggi sehingga menghasilkan cita rasa yang sangat nikmat ketika diolah menjadi steak. Hal ini membuat daging wagyu tetap dicari oleh banyak orang meski memiliki harga yang sangat tinggi. Lalu bagaimana Perkembangan Sapi Wagyu Indonesia?
Harga yang tinggi ini terbilang setara dengan kualitas dagingnya yang sangat luar biasa karena para peternak Jepang pasti memerlukan biaya dan proses yang lebih banyak untuk menghasilkan daging sapi dengan kualitas yang sebegitu baiknya, sehingga daging sapi wagyu ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
Daging wagyu ini berasal dari Negeri Jepang tepatnya di Kota Kobe, di sana banyak sekali sapi kobe yang dikembang-biakkan mulai dari proses pemeliharaan, budidaya, sampai proses pemotongan dan ditangani oleh tenaga-tenaga khusus yang sudah ahli di bidang peternakan. Breeding dilakukan dengan cara mencari bibit sapi kobe yang unggul, lalu akan menghasilkan sapi potong dengan kualitas yang unggul pula.
Kemudian, penggemukkan sapi kobe juga memerlukan penanganan khusus yaitu berupa pakan yang spesial dan mengandung serat yang tinggi. Selain dalam hal pakan, lokasi kandang juga harus tenang , nyaman, dan diputarkan musik klasik agar sapi merasa rileks. Bahkan, para peternak juga biasa memberikan fasilitas berupa kipas angin dan keperluan lain untuk memudahkan proses beternak. Dari sistem pemeliharaan sebaik inilah daging dengan kualitas prima dihasilkan.
Pemotongan sapi kobe juga dilakukan dengan sangat khusus, dagingnya dipotong dan dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh tenaga ahli yang khusus ditugaskan untuk itu. Maka dari itu, daging wagyu memiliki cita rasa yang khas dan prima. Dengan ini, negara-negara lain pun ingin meniru sistem pemeliharaan Jepang dengan cara mengimpor sapi-sapi kobe ini untuk dikirim dan dikembang-biakkan di negara mereka sendiri.
Perkembangan Sapi Wagyu Indonesia, sapi kobe kini dikembang-biakkan di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Provinsi Jawa Barat. Calon janin itu akan dikembangkan di sana dan menghasilkan pedet-pedet sapi kobe dengan jenis kelamin betina dan pejantan. Indukan wagyu akan dijadikan sebagai penghasil anakan-anakan wagyu dan pejantannya akan memproduksi sperma yang akan dikirim ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang atau Singosari.
Dari Balai Inseminasi Buatan itulah akan dihasilkan sprema beku yang sebagian besar dibeli oleh industri peternakan, di sana sudah disiapkan betina-betina wagyu yang akan di kawin suntik oleh sperma jantan wagyu sehingga akan menghasilkan sapi wagyu murni. Kemudian, sapi pedet wagyu akan digemukkan dan dikirim ke Rumah Pemotongan Hewan RPH Jabodetabek.
Perkembangan Sapi Wagyu Indonesia dikembangbiakan di industri peternakan sapi yang terletak di Provinsi Lampung. Prosesnya dimulai dari mempersiapkan indukan, pendeteksian birahi, proses inseminasi buatan atau kawin suntik, pendeteksian kebuntingan, sampai proses melahirkan.
Indukan-indukan sapi ini didatangkan dari Negara Australia, lalu dikawin suntikan dengan straw atau semen beku yang didatangkan dari BIB Lembang di Jawa Barat dan BBIB Singosari di Jawa Timur. Proses breeding yang diberlakukan dikondisikan mirip seperti di Negara Jepang.
Setelah indukan melahirkan, masing-masing akan dikelompokkan dalam kandang menyusui. Setelah tiga bulan, pedet akan dipisahkan dari indukannya dan dikelompokkan dalam kandang pembesaran atau rearing, sedangkan indukannya akan persiapan masa birahi selanjutnya. Pedet akan digemukkan selama satu tahun untuk dijadikan bakalan indukan dan bakalan penggemukkan atau fattening.
Pemberian nutrisi pakan tidak sepenuhnya sama dengan yang diterapkan oleh Negara Jepang, tetapi pakan konsentrat yang akan diberikan pada Sapi Wagyu ini benar-benar dipilih dan diseleksi kandungan nutrisinya agar mendekati setara dengan Jepang. Hal ini dilakukan untuk menciptakan marbling (kandungan lemak) daging dengan kualitas premium.
Biaya pemeliharaan Sapi Wagyu ini memanglah lebih besar jika dibandingkan dengan pemeliharaan Sapi Brahman Cross. Maka dari itu, harga jual Sapi Wagyu Indonesia juga dibanderol dua kali lipat dari harga pasaran Sapi Brahman Cross.
Meski daging sapi wagyu yang ada di Indonesia berbeda dengan yang ada di Jepang, tetapi cita rasanya tidak jauh berbeda. Daging-daging inilah yang banyak dikonsumsi di restoran premium Indonesia dan memiliki harga jual setengah dari harga asli daging sapi wagyu Jepang.
Dari ulasan tersebut, dapat dipetik bahwa peternak lokal pun bisa melakukan budidaya sapi kobe atau wagyu karena strawnya sudah diproduksi oleh Balai Inseminasi lokal dan bisa dipesan oleh peternak lokal untuk menghasilkan daging-daging sapi berkualitas.