Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding Partnership menyelenggarakan webinar bertajuk “Potensi Model Pembiakan Sapi di Indonesia†pada Kamis (4/6/2020) lalu. Webinar ini diunggah ke akun youtube Iaredmeatcattle. Dalam webinar tersebut, salah satu pemateri yang diundang adalah Sumin selaku Direktur PT Superindo Utama Jaya, beliau menyampaikan materi dengan judul “Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit + Kandangâ€.
Beliau menjelaskan perjalanan PT Superindo Utama Jaya dalam menjalankan usaha integrasi sawit sapi sehingga Populasi Sapi Indonesia Berkembang. Perusahaan ini mulai beternak sejak tahun 2010 dengan kapasitas 100 ekor sapi impor untuk proses penggemukkan, lalu mulai mengembangkan usaha pembibitan dan penggemukan pada tahun 2011 dengan melakukan investasi indukan. Pada tahun 2017, PT Superindo Utama Jaya bekerja sama dengan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding Partnership untuk pembiakan komersil.
Pada tahun 2018, PT Superindo Utama Jaya mulai menerapkan peternakan sapi sawit dengan total lahan yang digunakan untuk beternak sekitar 2000 Ha dan menerapkan Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA) breedlot. Sejak saat itu, populasinya meningkat menjadi 3.200 ekor.
Dengan sistem SISKA breedlot ini, sapi akan digrazing di lahan sawit seluas 2000 Ha dan dibatasi dengan electric fencing atau kabel listrik agar sapi-sapi tidak keluar dari jangkauan lahan. Setiap 3 bulan sekali, sapi-sapi akan melaksanakan proses Palpasi Rektal dan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) sehingga Populasi Sapi Indonesia Berkembang. Sapi-sapi indukan yang bunting tua dan laktasi akan dipelihara di dalam kandang, sedangkan sapi-sapi lainnya akan dikembalikan ke padang penggembalaan untuk grazing.
Pakan yang diberikan dalam sistem peternakan sapi sawit ini adalah hijauan dan konsentrat. Sapi-sapi diberikan pakan hijauan karena para peternak bekerja sama dengan masyarakat sekitar kandang dan memanfaatkan hijauan yang ada di bawah lahan perkebunan sawit sehingga Populasi Sapi Indonesia Berkembang. Selain itu, para peternak juga menyiapkan pakan konsentrat sebagai pakan pelengkap sekaligus mengolah fermentasi pakan, maupun pemanfaatan limbah sawit (solid).
Sapi hasil breedlot dibiakan di kandang, lalu sapi-sapi betina akan diperiksa kebuntingan secara berkala dan hasil seleksi sapi betina akan dikirim ke SISKA breedlot PT NAKAV. Sedangkan, hasil breedlot anakan pejantan dikembalikan ke kandang untuk proses penggemukkan. Sistem SISKA breedlot dilakukan dengan penempatan sapi sejumlah 400 ekor per blok.
Keuntungan dari penerapan sistem SISKA breedlot meliputi pengurangan biaya penggunaan bahan kimia untuk weeding kontrol, pemanfaatan limbah sapi sebagai pupuk organik, dan pemanfaatan limbah pabrik (solid) sebagai pakan ternak.