Proses Ekspor Sapi Australia Ke Indonesia

Topik Artikel : Info Peternak
Sapibagus Selasa 06 Februari 2024
Share this

Bapak Fauzan adalah salah satu perusahaan pengekspor sapi dari Australia ke Indonesia. Proses mengekspor sapi-sapi dari Australia ke Indonesia awal-awalnya harus ada surat-surat impor terus rekomendasi teknis diurus di Indonesia oleh importir. Nanti pertama yang dikerjakan adalah rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian KUD. Kedua setelah dapat rekomendasi teknis importir akan melanjutkan ke Departemen perdagangan nanti baru keluar izin impor. Setelah izin impor dikeluarkan baru dapat untuk setahun izin impor misalnya importir mengajukan 10.000 ekor bisa diajukan di situ. Jadi nanti departemen perdagangan akan melakukan izin impor tersebut. Disampaikan ke pihak eksportir dari Livestock shipping service berkedudukan di kantor pusat. Kemudian setelah itu kita akan ditawarkan sapi dari asalnya misalnya dari Darwin atau dari tonsfel atau dari broom banyak pilihannya tergantung spek dan sapi yang diinginkan oleh importir.

Pada sisi administrasinya proses pengiriman atau barangnya mulai dari Farm sampai ke Indonesia dari kattle station dikirim ke register premise, register premis namanya untuk seperti kalau di sini namanya kandang. Jadi mereka mengirim sapi ke situ untuk diekspor ke Indonesia di sana tidak semua terdaftar untuk eksport ke Indonesia karena macam-macam ada yang untuk ke Timur Tengah, ada yang hanya khusus untuk ke Indonesia saja, ada yang untuk ke Vietnam. Mereka harus mendaftarkan sport deponya ke pemerintah Indonesia sebelum melakukan ekspor. Setelah mendapatkan ekspor Depo izin baru sapi dikirim dari kattle station dikirim ke ekspor Depo nanti baru diseleksi dilakukan treatment-treatment yang diberikan oleh karantina austral sebagai standar pemenuhan kesehatan dari sana. Jadi nanti baru keluar namanya health certificat setelah keluar health certifikat baru nanti sapinya diekspor dikirim ke Indonesia melalui kapal laut.

Proses dari Farm station menuju ke pelabuan jumlahnya yang dikirim bukan puluhan bisa ribuan bahkan puluhan ribu prosesnya mobilisasi dan lama waktunya berapa. Jadi disana truknya ada TR road train di Australia memuat sapi bisa 180 ekor. Satu truk ada tiga gandeng satu lantai isinya 30 ekor. Jadi kalau misalnya ada dua tingkat jadi ada 60 dikali 3 jadi total 180-an ekor untuk ukuran feeder sapi bakalan. Kemudian masuk ke pelabuhan proses mobilisasi prosesnya sebenarnya karena truknya besar-besar dan panjang-panjang tidak terlalu lama proses mobilisasinya truk rad trennya banyak dan untuk memuat satu kapal bisa misalnya ukuran 10.000 bisa dalam waktu 1 hari langsung kelar malah mungkin hitungannya bisa 6 jam sudah selesai semua. 1800 ekor untuk proses muat sapi ke kapal kemudian kapal kapasitasnya macam-macam yang paling kecil ada 1800 ekor itu namanya nine Eagle ada juga kapal Darin dan yang sering ke Indonesia kapal Nine Eagle Darin. Jadi kalau Darin sama jawan kapasitas 6.400 ekor. Jadi macam-macam ada juga kapal yang kelas G yang bukan milik kita bisa charter kapasitas 3.000an ekor.

Satu kapal untuk mengangkut importir satu tempat dan bahkan bisa sampai dua pelabuhan bongkar misalnya kapasitas 6.000 bisa sampai dua pelabuhan misalnya di Priuk dan di pelabuhan panjang atau bisa juga sampai ke Belawan bisa juga memungkinkan seperti itu. Kita mesti mengalokasikan kadang tidak sesuai dengan jadwal produksi importir jadi memang kebutuhan mereka masing-masing beda-beda. Ada yang hanya butuh 600 jadi memang harus disesuaikan. Disesuaikan dengan kapasitas kapal dan memungkinkan untuk dilakukan dua pelabuhan bongkar.

Di Indonesia jarang sekali diangkut menggunakan roadtrain memang tidak ada karena kendalanya disini jalannya banyak yang mendaki dan berbukit-bukit terus kemudian lebar jalannya tidak semua sama. Ada yang kecil, ada yang jika masuk ke kandang ada yang besar aksesnya masing-masing beda umumnya truk yang dipakai truk Fuso bisa sampai 13 ekor. Kalau untuk trukkel yang 3/4 bisa sampai 6 atau 7 ekor tergantung dari jenis sapinya misalnya kalau bakalan bisa sampai 7 ekor tapi kalau misalnya udah beratnya besar misalnya 400an kilo hanya bisa sampai 6 ekor untuk yang terkel. Jenis-jenis sapi yang biasa diekspor dari Australia ke Indonesia ada batas maksimum 450 kilo rata-rata jadi misalnya pemerintah Indonesia hanya mengizinkan sapi yang masuk ke Indonesia ini rata-rata di bawah 450 kilo. Otomatis yang dikirim adalah feeder bakalan dan maksimal adalah medium jadi untuk slouter tetap memungkinkan hanya biasanya mereka di-mix dicampur jadi beratnya tidak melebihi 450 kilo.

Ada jenis-jenisnya macam-macam ada feeder ada medium ada slaughter maksudnya sapi jenis feeder medium dan sloter. Jadi kalau feeder weight range-nya di antara 280 kilo - 380 kilo toleransi tetap ada toleransi sekitar plus minus 10% 280 kilo - 380 kilo untuk feeder untuk medium 380 kilo - 440 kilo. Kemudian dari 440 kilo sampai ke atasnya sudah masuknya ke slaughter. Sapi feeder sapi yang masih bakalan yang umurnya sekitar 1 - 2 tahun kalau untuk medium sebenarnya lebih ke berat. Jadi ada memang yang di sana tergantung musim kalau misalnya di sana lagi musim hujan otomatis rumput di sana tersedia banyak dan otomatis sapinya terisi dalam arti beratnya ada. Jadi mungkin yang jadi kendala lebih ke berat, lebih ke klasifikasi berat dan kalau untuk sloter yang sudah siap potong rata-rata sudah jadi sudah mengisi. Jadi sapi sloter adalah sapi yang sudah siap potong tidak perlu digemukkan lagi. Sapi slaughter di atas 480 sampai ke ataslah pokoknya tergantung kondisi karena untuk sapi slaughter berebutan juga dengan pasar Vietnam. Jadi Vietnam lebih banyak sapi-sapi yang besar seperti itu. Jadi walaupun kita mungkin penginnya langsung cepat dijual tapi di sana pasarnya untuk pasar Vietnam jadi agak kerebutan.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Proses Ekspor Sapi Australia Ke Indonesia | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus