Distokia merupakan suatu kondisi dimana sapi mengalami kesulitan melahirkan (beranak). Dan beberapa kasus distokia sampai harus dilakukan operasi caesar untuk mengeluarkan anakan dari perut induknya. Awal mula dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh sapi yang berusaha untuk partus (melahirkan) secara normal tetapi tidak bisa dilakukan secara normal. Untuk jenis sapi yang kali ini mengalami distokia adalah jenis sapi bali. Seperti yang kita ketahui sapi bali ini sifat liarnya masih ada sehingga untuk handling objectionnya itu sangat susah apalagi untuk dilakukan operassi caesar.
Sapi bali yang mengalami distokia ini adalah sapi bali yang berasal dari daerah kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dan ukurannya relatif lebih kecil dari sapi bali pada umumnya selain itu faktor lainnya karena ini merupakan kelahiran pertama bagi sapi tersebut. Gejala awal sapi mau partus secara alami tetapi karena kepala pedet yang mau dilahirkan itu lebih besar daripada tulang pubis (tulang kemaluan) indukannya sehingga tidak dapat partus secara normal dan membutuhkan tenaga manusia berupa operasi caesar. Operasi caesar merupakan cara yang terbaik untuk mengeluarkan fetus (pedet) secara perlakuan manusia.
Karena sapi bali ini merupakan sapi asli indonesia dan persilangan dengan banteng jawa maka sifat liarnya masih ada dan susah untuk dilakukan handling apalagi untuk sapi yang tidak di keluh. Maka dari itu, perlu diberikan bius umum dan anastesi lokal dan harus dilakukan dengan sangat cepat karena kaki fetus sudah keluar dari vagina maka terpaksa kaki tersebut harus dimasukan lagi dan kemudian setelah kita bisa meraba uterusnya barulah kita bisa menarik untuk mengeluarkan fetus dari dalam perut indukan.
Fetus atau pedet yang sudah berhasil dikeluarkan dan diselamatkan dari dalam perut indukannya segera diberikan kolostrum dari susu indukan lain karena induknya stress karena proses caesar tersebut sehinggan kelenjar mamae nya tidak memproduksi susu. Setelah itu pasca operasi caesar pada indukan harus segera dilakukan penjahitan dibagian uterus, otot-otot yang terkena robekan saat operasi dan juga kulit nya. Setelah selesai indukan di inject (suntik) dengan cardiovit forte sebagai booster metabolic. Dan setelah 1 minggu indukan sudah recovery kemudian setelah 1-2 bulan indukan sudah kembali normal karena sapi bali terkenal dengan daya tahan tubuhnya yang kuat dan juga calving interval yang pendek sehingga mudah untuk beranak kembali.