Pulau Sumbawa adalah sebagai central sapi di provinsi Nusa Tenggara Barat yang biasa mensuplai ke beberapa wilayah baik di pulau Jawa maupun di wilayah pulau Kalimantan. Seperti apa proses pengiriman maupun proses perizinan sapi yang berasal dari Nusa Tenggara Barat?
Selama ini banyak para pedagang ingin bekerja sama dengan para pemasok sapi yang berasal dari sentral sapi di daerah Nusa Tenggara Barat salah satunya adalah dari pulau Sumbawa.
Yang harus dipersiapkan adalah surat rekomendasi dari setiap wilayah. Yaitu menyiapkan surat rekomendasi yang dibutuhkan oleh pengiriman di daerah Nusa Tenggara Barat. Yang pertama langsung mengurus ke dinas kabupaten yaitu surat perizinan ke dinas ketahanan pangan dan hewan ternak. Surat rekomendasi tersebut nantinya akan ditembuskan langsung ke provinsi secara online. Setelah selesai akan mengajukan surat perizinan yang memang nanti ada diperlukan di badan di pelabuhan di daerah Sumbawa jadi nanti di pelabuhan yang harus disiapkan berupa kartu-kartu perizinan.
Nanti akan melalui sistem yaitu karantina. Lalu akan mengurus surat-surat yang memang harus diperlukan langsung ke dinas ketahanan pangan dan hewan di Sumbawa. Yang paling penting harus disiapkan adalah Surat Keterangan Sehat. Karena memang semua sapi sebelum dikirim wajib vaksin dan memang nantinya akan di scan jadi setelah di scan semua data sapi terlihat jelas sudah vaksin dilengkapi oleh surat-surat rekomendasi baru sapi boleh berjalan untuk masuk karantina.
Sebelum dikirim ke Jabodetabek dari pulau Sumbawa nanti akan di karantina terlebih dahulu di Sumbawa telah karantina di Sumbawa sekitar 2 sampai 4 harian dan langsung masuk ke dalam truk. Dari pelabuhan biasanya akan menyebrang ke pulau Lombok terkadang proses ini lumayan terkendala karena memang tidak dapat kapal yang memiliki ventilasi jadi terpaksa menunggu 1 hari baru bisa menyebrang dari Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.
Kemudian terdapat pemeriksaan melalui situs scan, akan di cek kelengkapan data dan di cek surat-surat oleh petugas dilihat apakah sapi-sapinya aman sehat tidak ada yang terkendala ataupun ada tanda-tanda penyakit. Apabila sudah aman semua saat ini langsung jalan. Semua sapi memang harus divaksin dengan tanda-tanda tag di kupingnya. Jadi saat di itu memang lumayan ketat. Disiplin tentang masalah kesehatan hewan semua suratnya dilampirkan dan dibawa di setiap truk-truk yang dikirim.
Proses pengangkutannya lewat truk masuk ke ferry. Pemeliharaan sapinya dalam perjalanan ini saat di perjalanan selalu mengakalinya dengan di setiap truk selalu menyediakan botol minum besar untuk stok karena memang saat di perjalanan bagaimanapun kondisinya tetap harus diberikan minum.
Di atas truk akan dibuat seperti tenda dan dibekali ada dedak jagung, dedak padi, rumput gajah, rumput odot yang memang sudah dicoper jadi sapi bisa tetap diberikan pakan selama di perjalanan tapi tidak sebanyak seperti biasanya. Pemberian minum biasanya dengan cara langsung dituangkan air ke dalam mulutnya dengan satu botol itu sekitar 2-4 kali. Sapi diberikan minum setiap istirahat perjalanan dan teman-teman pun saat berhenti istirahat makan menyempatkan diri untuk ngarit di sekitaran rest area karena rumput banyak di rest area. Biasanya pakan yang dibekalkan di perjalanan juga terdapat pohon pisang karena memang pohon pisang mempunyai air yang lumayan tinggi jadi kandungan air yang dalam tubuh sapi pun tidak terlalu dehidrasi.
Total perjalanan dari Sumbawa sampai ke Tangerang membutuhkan 4 hari. Sebenarnya harusnya sekitar 3 hari namun terkendala dari kapal yang tidak didapatkan akhirnya harus menunggu sehari full. Dari Banyuwangi ke Jabodetabek itu perlu waktu 1 hari setengah sampai dua hari. Dan sehari semalam atau dua hari berjalan di darat begitu. Selama ini kendala dalam proses pengangkutannya mungkin lebih ke pakan karena memang harus tetap kontrol sapi dan memang jangan sampai ada sapi yang dalam kondisi duduk takut terinjak dengan kawan-kawannya karena. Hal ini bisa diakali dengan sapi-sapi yang tidak perlu diikat karena memang agar lebih berleluasa. Namun tetap perlu pengecekaan karna tidak menutup kemungkinan sapi yang kelelahan di truk dan duduk. Biasanya apabila terjadi hal tersebut akan diusahakan sampai sapi tersebut berdiri lagi dengan dikasih minum dengan campuran tetes molase dan garam.
Berdasarkan pengalaman proses pengangkutan dari pulau Sumbawa sampai ke wilayah Jabotabek itu berapa banyak penyusutan bobot sapinya selama perjalanan 4 hari kemarin ada sekitar 8 sampai 10 kg mungkin. Namun pemulihannya juga cukup cepat kembali juga bobot bobotnya ya sekitaran 5 sampai 10 hari perawatan.