Jakarta, 04 Januari 2024 – Rencana Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk mengimpor 1,5 juta sapi dari India guna menyediakan susu sapi gratis bagi 82 juta anak Indonesia telah menarik perhatian masyarakat. Beliau mengambil langkah ini dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak sekaligus mendukung peternak di Indonesia. Capres Prabowo impor sapi India, apa dampaknya bagi para peternak?
Namun, rencana besar ini tidak lepas dari pro dan kontra, terutama terkait dampaknya terhadap penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa kota Indonesia. Meskipun pemerintah telah berupaya mengatasi penyakit tersebut dengan vaksinasi dan pembatasan lalu lintas ternak, situasi masih meruncing.
PMK tetap merebak di beberapa kota, meskipun pemerintah telah melakukan upaya pencegahan. Faktanya, pada tahun 2022, wabah PMK mencuat tanpa jelasnya asal usul. Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang bebas dari penyakit PMK sejak tahun 1986. Namun, impor daging sapi dari India menjadi sorotan beberapa pihak sebagai potensi sumber penularan PMK.
Wabah PMK di tahun 2022 masih menjadi misteri. Meski pemerintah telah berupaya keras untuk memahami asal usulnya, impor daging sapi dari India menjadi dugaan beberapa pihak sebagai pemicu penyakit tersebut. Kejadian ini menjadi ironis mengingat Indonesia sebelumnya telah mencapai status bebas PMK selama beberapa dekade.
Beberapa pihak mulai bersinyalir bahwa sumber PMK berasal dari impor daging sapi India. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa India masih belum sepenuhnya terbebas dari virus PMK. Keberlanjutan rencana impor 1,5 juta sapi oleh Prabowo dapat menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran terkait penyebaran penyakit tersebut di Tanah Air.
Dampak dari impor sapi perah India yang kemungkinan masih terjangkit virus PMK dapat menjadikan usaha pemerintah dalam memberantas PMK selama ini menjadi sia-sia. Upaya keras untuk mempertahankan status bebas PMK di Indonesia dapat terancam oleh langkah besar ini.
