Mungkin ada yang beranggapan, tentu sapi yang lebih besar cenderung lebih kuat ketimbang sapi dengan tubuh ukuran kecil yang ringan bobotnya. Betul, jika sapi yang lebih besar tentu memiliki tenaga yang lebih besar dan kuat. Namun, beda halnya dengan daya tahan tubuh antara sapi besar dan kecil. Di lapangan terbukti sapi dengan bobot ringan cenderung lebih tahan terhadap Virus PMK, serta juga lebih cepat untuk pulih.
Beberapa jenis sapi yang rentan PMK, karena memiliki pemulihan yang lebih lama.
1) Simental, cenderung memiliki waktu yang lebih lama karena gejala-gejalanya seperti saliva berlebihan dan keluar lendir. Badan relative besar diatas 600 kg. Kaki akan terasa sakit karena menopang bobot yang berat. Jadi lebih banyak duduk karena sakit. Tentu posisi saat duduk membuat mereka lebih nyaman.
2) Sapi limosin, keluar lendir, badan panas, tidak mau makan, kaki juga luka. Bobot diatas 600 Kg. Perlu tindakan cepat jika tidak akan mati sehingga potong paksa.
3) Brahman Cross Brangus, bobot berat, kaki tidak kuat. Kuku cenderung lebih lama sembuh.
4) Persilangan Charolais 600 up.
5) Sapi perah juga demikian, sapi betina mengasilkan susu dengan gejala sama. Puting susu akan lepuh. Sehingga terasa sakit sehingga tidak nafsu makan. Sehingga produksi susu berkurang perlu treatment khusus.
6) Jenis sapi sub tropis hasil persilangan, seperti Simental Cross, Limosin, Simental FH.
