Begitu banyak ragam jenis sapi yang ada di Indonesia, sebagai peternak tentunya kita harus memilih jenis-jenis sapi yang cocok diternakkan di Negara Indonesia. Para peternak harus bisa menyesuaikan jenis sapi apa yang cocok dengan lingkungan sekitarnya dan bahan-bahan pakan yang ada disekelilingnya dengan tujuan dapat memelihara sapi dengan baik dan mendukung proses pertumbuhan sapi lebih maksimal nanti.
Di Indonesia, ada beberapa jenis sapi yang banyak dipelihara di berbagai daerah sehingga dapat dijadikan opsi untuk menyesuaikan dengan kondisi sekitar kandang para peternak. Sapi-sapi yang banyak dipelihara ini memang terkenal memiliki tingkat adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan dan pakan dengan kualitas rendah. Berikut adalah lima jenis Sapi Favorit Peternak Lokal dibudidayakan di Indonesia:
1. Sapi Bali Sapi Favorit Peternak Lokal Sapi Bali adalah sapi asli Indonesia yang berasal dari keturunan Banteng Jawa yang sudah dijinakkan, lalu dikembangbiakan dan dimurnikan di Pulau Bali sehingga di sana hanya tersedia satu jenis sapi, yaitu jenis Sapi Bali. Beberapa daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi banyak membudidayakan Sapi Bali. Sapi-sapi Bali yang ada di Pulau Bali memiliki postur tubuh yang paling besar dibandingkan Sapi Bali yang ada di daerah lain. Hal ini dikarenakan sapi-sapi Bali yang ada di luar Pulau Bali dikembangbiakan dengan cara kawin sedarah atau inbreeding. Sapi Bali juga banyak dikembangkan di daerah perkebunan sawit Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Sapi Limousin-Simmental Cross Sapi persilangan Limousin dan Simmental adalah sapi yang berasal dari keturunan indukan lokal yang sudah dikembangbiakan, lalu dikawin suntik dengan stras semen beku jenis Sapi Limousin/Simmental/Brahman/Brangus. Sapi Simmental dan Limousin yang banyak dipelihara dari Indonesia bukanlah hasil murni. Sapi Simmental dan Limousin yang murni hanya dipelihara di BET Cipelang, BIB Lembang, BBIB Singosari untuk menghasilkan bibit unggul dengan galur murni maka dibutuhkan sapi impor murni.
3. Sapi Ongole Daerah Kebumen adalah wilayah sentral Sapi Peranakan Ongole (PO) di Pulau Jawa, jenis sapi ini banyak berkembang di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada zaman orde baru, Sapi Ongole banyak dibagikan melalui bantuan Presiden ke peternak rakyat. Selain Jawa, Sapi Ongole juga banyak dikembangkan di Pulau Sumba dan Rote yang dikenal sebagai Sapi Sumba Ongole (SO) dan Sapi Rote Ongole (RO). Sapi SO memiliki karakteristik Sapi PO, hanya saja postur tubuhnya lebih besar. Sedangkan, Sapi RO memiliki tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan Sapi PO dan SO.
4. Sapi Grandong Sapi Favorit Peternak Lokal Sapi Grandong adalah jenis sapi persilangan antara Sapi Limousin, Simmental, dan sapi lokal, lalu indukannya disilangkan lagi dengan jenis sapi lain tanpa perencanaan. Sapi Grandong banyak dikembangkan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung. Jenis sapi ini memiliki pertumbuhan yang relatif lambat, sedang, bahkan cepat. Salah satu contoh adalah Sapi Grandong yang diberi Irfan Hakim saat Idul Adha kemarin di Setia Farm, sapi tersebut termasuk sebagai Sapi Grandong unggul karena merupakan hasil persilangan jenis Sapi Brahman dan Angus.
5. Sapi Brahman Cross Sapi Brahman Cross (BX) adalah sapi yang bakalannya berasal dari Benua Australia dan digemukkan oleh kalangan industri perusahaan peternakan Indonesia. Peternak rakyat yang ingin memelihara Sapi BX haruslah memenuhi beberapa syarat tertentu, yaitu Sapi BX tidak boleh dipasangkan tali keluh, dilarang memelihara Sapi BX dengan model pemeliharaan kandang iketan dan harus berupa kandang koloni, dan pemotongan Sapi BX harus dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang sudah bersertifikasi dari Asosiasi Feedlot Australia.
Saat ini harga bakalan Sapi BX jauh lebih mahal dibandingkan dengan bakalan sapi lokal. Pemasaran Sapi BX kebanyakan dipasok ke kota-kota besar seperti Jabodetabek dan Bandung Raya. Sapi BX juga banyak dikembangkan di daerah Sumatera seperti Palembang, Pekanbaru, Jambi, dan Padang.
