Perayaan Hari Raya Qurban memberikan peluang yang baik bagi para pelaku bisnis qurban. Salah satu jenis sapi yang sangat diminati adalah sapi lokal, khususnya sapi Madura. Berikut ini adalah penjelasan mengenai sapi Madura dalam konteks bisnis kurban.
Sapi-sapi ini berasal dari pulau Madura dan umumnya diperoleh dalam bentuk bakalan. Mereka dipelihara di peternakan selama sekitar 3-5 bulan sebelum siap dipasarkan saat Hari Raya Qurban. Sapi Madura memiliki kesamaan dengan sapi Ongole, seperti adanya punuk, warna coklat, dan tanduk. Di bagian belakangnya, pantat sapi Madura memiliki warna putih yang mirip dengan sapi Bali. Sapi Madura sering disebut sebagai sapi atletis atau sapi pacuan karena sering digunakan untuk kegiatan pacuan di Madura. Karena dari bentuk sapi-sapinya yang atletis, pulau Madura juga dikenal dengan sebutan karapan sapi. Sapi Madura ini juga dikenal memiliki kualitas daging yang baik karena memiliki struktur tulang yang kecil dan diberi pakan yang melimpah, terutama hijauan. Hal ini menghasilkan daging dan karkas sapi Madura dengan kualitas yang tinggi.
Proses penggemukan sapi Madura melibatkan pemberian konsentrat dan hijauan. Hijauan ini dapat berupa rumput-rumput lapangan, rumput odot, atau rumput pakcoy. Sementara itu, konsentrat yang diberikan bisa berupa dedak, pollard, atau ampas tahu, tergantung dari kebiasaan peternak dalam pemeliharaan sapi. Sapi Madura umumnya memiliki berat sekitar 300-350 kg. Hal ini menjadi pilihan utama bagi para shohibul qurban, terutama dari kalangan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan jamaah masjid, karena umumnya anggaran yang digunakan berkisar antara Rp. 20-30 juta. Untuk anggaran sebesar Rp. 20 juta, bobot sapi Madura berkisar antara 250 kg, sedangkan untuk anggaran Rp. 30 juta, bobot sapi Madura dapat mencapai 350 kg bahkan 400 kg.
Sapi Madura sangat diminati. Berdasarkan pengalaman di Sapibagus, sapi Madura umumnya memiliki berat sekitar 350-400 kg, meskipun kadang-kadang dapat mencapai 450 kg, namun hal ini jarang terjadi. Bobot ideal sapi Madura berada di kisaran 350 kg, sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai hewan qurban. Hasil karkas sapi Madura yang dikembangkan secara optimal biasanya mencapai lebih dari 50%, bahkan kadang-kadang dapat mencapai 55%. Selain itu, berdasarkan pengalaman lainnya, daging sapi Madura memiliki warna merah dengan kadar lemak yang relatif rendah.
