Sapi FH, yang dikenal dengan sifatnya yang galak dan beringas, merupakan jenis sapi yang berkembang di Padang penggembalaan Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Sapi ini terbiasa digembalakan secara bebas dengan pakan alami, tanpa mendapatkan pakan konsentrat. Sebaliknya, Sapi Onggol, yang juga dikenal sebagai Sapi Rote, merupakan jenis sapi yang lebih jinak, dibesarkan dalam kandang dengan pakan hijauan dan konsentrat yang cukup. Mereka juga rutin dimandikan dan diikat di dalam kandang.
Sapibagus berkesempatan mengunjungi Kandang Ayong Farm di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Di sana, terdapat pemeliharaan Sapi FH jantan dan Sapi Onggol yang hidup bersama. Menariknya, kedua jenis sapi ini dapat beradaptasi dengan baik, saling berkumpul, dan tidak menunjukkan perilaku agresif. Kandang ini mengusung model pemeliharaan koloni, di mana sapi-sapi dibiarkan bebas bergerak dalam area yang dipagari.
Keberhasilan model pemeliharaan ini dapat dilihat dari beberapa aspek:
Efisiensi Waktu dan Biaya: Pemeliharaan dalam sistem koloni memungkinkan peternak untuk menghemat tenaga dan biaya, karena sapi tidak perlu dimandikan setiap hari. Pembersihan kandang dilakukan seminggu sekali, yang membuat manajemen lebih mudah.
Pertumbuhan Sapi yang Optimal: Dengan ketersediaan pakan dan minuman yang cukup, sapi dapat tumbuh dengan lebih cepat. Ketidakstresan akibat tidak diikat membuat sapi lebih aktif dan bersaing untuk mendapatkan pakan.
Kesehatan dan Kesejahteraan Hewan: Sapi yang hidup dalam lingkungan koloni cenderung lebih sehat dan bahagia, karena dapat berinteraksi secara sosial dengan sapi lainnya.
Model pemeliharaan sapi dalam kandang koloni terbukti efektif, baik dari segi efisiensi pemeliharaan maupun perkembangan hewan. Bagi peternak yang membutuhkan bibit atau bakalan sapi jenis Onggol, Sumba, Bali, atau Madura, dapat menghubungi kontak yang tersedia.