Sapi Terkecil Di Dunia Tinggi 51 CM Asal Bangladesh

Topik Artikel : Dunia Sapi
sapibagus Kamis 07 November 2024
Share this

Di dunia peternakan, tak jarang muncul keunikan yang menarik perhatian publik. Salah satu kejadian yang mencuri perhatian adalah kemunculan seekor sapi yang diberi nama Rani. Rani, seekor sapi Bhutti atau Bhutan, kini dikenal sebagai sapi terkecil di dunia setelah berhasil mencuri sorotan media di Bangladesh. Menariknya, meskipun ukurannya yang sangat kecil, Rani telah menjadi ikon lokal yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Keberadaan Rani bahkan menarik ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Bangladesh yang rela menempuh perjalanan jauh untuk melihatnya secara langsung.

Rani adalah seekor sapi Bhutti, yang juga dikenal sebagai sapi Bhutan, jenis sapi yang berasal dari daerah Bhutan dan sekitarnya, termasuk beberapa wilayah di Nepal dan India. Sapi Bhutti dikenal karena ukurannya yang relatif kecil dan daya tahan tubuhnya yang luar biasa. Namun, Rani berhasil mencuri perhatian dunia karena ukuran tubuhnya yang sangat kecil jika dibandingkan dengan sapi pada umumnya. Berdasarkan data yang dihimpun, Rani memiliki tinggi tubuh hanya 51 cm, yang menjadikannya sangat jauh lebih kecil dari sapi pada umumnya. Bahkan, Rani hanya memiliki berat 28 kg, yang hampir sebanding dengan berat seekor anak sapi yang baru lahir.

Keunikan ukuran tubuh Rani membuatnya menjadi pusat perhatian baik di kalangan masyarakat Bangladesh maupun internasional. Meskipun pada awalnya kehadiran Rani tidak begitu diketahui, lambat laun ia mulai dikenal setelah beberapa surat kabar dan stasiun televisi meliput keberadaannya. Berita mengenai sapi kecil ini menyebar luas, menarik perhatian ribuan orang yang penasaran ingin melihat Rani secara langsung.

Rani tinggal di Peternakan Shikor Agro yang terletak di Charigram, sebuah desa kecil di Bangladesh. Peternakan ini dikelola oleh seorang peternak bernama M. A. Hasan Howlade. Hasan adalah orang yang pertama kali memperkenalkan Rani kepada publik. Pada awalnya, Rani tidak begitu diperhatikan, namun dengan munculnya berbagai pemberitaan, statusnya sebagai sapi terkecil di dunia menjadi terkenal. Meskipun Rani berasal dari Bangladesh, jenis sapi Bhutti atau Bhutan bukanlah hal yang asing di negara-negara tetangga seperti India dan Bhutan.

Peternakan Shikor Agro sendiri merupakan tempat yang memiliki banyak hewan ternak, namun dengan munculnya Rani, peternakan ini kini menjadi tempat yang ramai dikunjungi banyak orang. Rani dengan ukurannya yang kecil menjadi daya tarik utama, sehingga tidak mengherankan apabila keberadaan Rani membuat Shikor Agro mendapat perhatian yang lebih luas, baik dari media maupun pengunjung lokal.

Rani memperoleh gelar sapi terkecil di dunia setelah berhasil mengalahkan Manikyam, seekor sapi dari India yang sebelumnya memegang rekor tersebut dengan tinggi 61,1 cm. Sebelumnya, Manikyam menjadi pusat perhatian karena ukuran tubuhnya yang sangat kecil untuk seekor sapi, dan berita mengenai Manikyam bahkan sempat menjadi viral di dunia internasional. Namun, dengan ukuran tubuh yang hanya 51 cm, Rani berhasil memecahkan rekor tersebut dan mencatatkan dirinya sebagai sapi terkecil di dunia pada tahun 2020.

Keberhasilan Rani dalam meraih gelar sapi terkecil di dunia tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya dan masyarakat Bangladesh. Tidak hanya menjadi kebanggaan bagi pemilik peternakan Shikor Agro, namun juga membawa dampak positif dalam meningkatkan popularitas peternakan tersebut. Bahkan, sejak berita mengenai Rani tersebar luas, banyak orang dari berbagai daerah di Bangladesh yang datang berkunjung, baik untuk sekadar melihat Rani ataupun untuk berfoto bersama sapi yang menjadi bintang media ini.

Ketika kabar mengenai Rani yang menjadi sapi terkecil di dunia menyebar, respons masyarakat Bangladesh sangat antusias. Ribuan orang rela melanggar lockdown nasional yang diberlakukan di Bangladesh akibat pandemi COVID-19 demi melihat Rani secara langsung. Beberapa di antaranya bahkan menaiki becak untuk mencapai peternakan Shikor Agro yang terletak di Charigram. Fenomena ini menggambarkan betapa besar daya tarik yang dimiliki oleh Rani, bahkan di tengah situasi yang sangat terbatas akibat pandemi.

Banyak pengunjung yang datang ke peternakan Shikor Agro bukan hanya untuk melihat Rani secara langsung, tetapi juga untuk berfoto bersama sapi kecil tersebut. Fenomena ini sangat populer di kalangan masyarakat yang ingin membuktikan diri mereka telah berfoto dengan sapi terkecil di dunia. Banyak foto-foto beredar di media sosial dengan latar belakang Rani yang sedang berdiri dengan tenang, diapit oleh para pengunjung yang berseri-seri di sampingnya.

Namun, meskipun Rani sangat populer di kalangan masyarakat, kepopuleran ini juga menimbulkan beberapa masalah, terutama berkaitan dengan kesehatan Rani. Salah satu orang yang memberi peringatan mengenai dampak negatif dari popularitas Rani adalah Dr. Sajedul Islam, kepala dokter hewan untuk wilayah tersebut. Dr. Islam menyatakan bahwa Rani kemungkinan besar adalah hasil dari perkawinan sedarah, atau inbreeding, yang menyebabkan ukuran tubuhnya lebih kecil daripada sapi-sapi lainnya. Akibatnya, Rani tidak akan tumbuh lebih besar lagi.

Dr. Sajedul Islam juga memberikan peringatan mengenai potensi masalah kesehatan yang dapat timbul akibat tingginya jumlah pengunjung yang datang ke peternakan Shikor Agro. Menurutnya, dengan semakin banyaknya orang yang datang mengunjungi Rani, ada risiko penyebaran penyakit yang bisa membahayakan kesehatan sapi tersebut. Sebagai langkah pencegahan, Dr. Islam menyarankan agar peternakan Shikor Agro membatasi jumlah pengunjung yang datang. Pengunjung yang datang harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa penyakit yang bisa menular ke Rani atau ternak lainnya.

Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah adanya kemungkinan penularan penyakit zoonosis, yakni penyakit yang bisa berpindah dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Mengingat Rani yang sangat diminati oleh banyak orang, Dr. Islam menekankan pentingnya untuk menjaga kesehatan sapi dengan cara membatasi kontak langsung dengan pengunjung yang tidak dapat dijamin kesehatannya.

Kontroversi lain terkait dengan status Rani sebagai sapi terkecil di dunia adalah dugaan mengenai kemungkinan hasil perkawinan sedarah yang membuat ukuran tubuh Rani menjadi sangat kecil. Istilah inbreeding merujuk pada perkawinan antarindividu yang masih memiliki hubungan kekerabatan dekat, yang dapat menyebabkan kelainan genetik. Dr. Islam mengungkapkan bahwa Rani kemungkinan besar berasal dari proses perkawinan sedarah yang dilakukan untuk menghasilkan sapi dengan ukuran tubuh kecil, dan hal ini mungkin menjadi faktor utama mengapa Rani tidak akan tumbuh lebih besar.

Keberadaan Rani sebagai sapi terkecil di dunia memang membawa banyak perhatian, baik di Bangladesh maupun di dunia internasional. Popularitasnya yang meroket membuatnya menjadi bintang media, dengan ribuan orang yang berbondong-bondong mengunjungi peternakan Shikor Agro untuk melihatnya secara langsung. Rani juga telah menginspirasi banyak orang dengan ukuran tubuhnya yang sangat kecil, serta menambah popularitas peternakan tempat ia tinggal.

Namun, di balik ketenaran yang didapatnya, Rani juga membawa sejumlah kontroversi. Isu mengenai kemungkinan perkawinan sedarah dan dampaknya terhadap kesehatan Rani menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Selain itu, tingginya antusiasme masyarakat yang datang mengunjungi Rani juga menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh penyebaran penyakit.

Terlepas dari kontroversi yang ada, Rani tetap menjadi simbol keunikan dalam dunia peternakan. Keberadaannya mengingatkan kita bahwa keunikan alam sering kali muncul dalam bentuk yang tidak terduga. Entah itu melalui ukuran tubuh yang kecil, atau melalui kejadian-kejadian langka lainnya, Rani membuktikan bahwa dunia ini penuh dengan keajaiban yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya. Seiring berjalannya waktu, apakah Rani akan tetap memegang gelar sapi terkecil di dunia atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, satu hal yang pasti Rani telah meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan di dunia peternakan.

Sapibagus Farm membuka pelatihan bisnis sapi baik pemula maupun peternak sapi. Untuk pendaftaran pelatihan dan informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Sapi Terkecil Di Dunia Tinggi 51 CM Asal Bangladesh | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus