Sistem Pemeliharaan Sapi Lokal Dan Sapi Impor

Topik Artikel : Edukasi
sapibagus Jumat 18 Oktober 2024
Share this

Program penggemukan sapi merupakan salah satu aspek penting dalam industri peternakan. Meskipun memiliki banyak tantangan, penguasaan ilmu dan teknik yang tepat dapat membuat proses ini lebih efisien dan menguntungkan. Terdapat beberapa sistem penggemukan yang dapat diterapkan, yang berbeda satu sama lain dalam hal teknik pemberian pakan, luas lahan, umur dan kondisi sapi, serta lama waktu penggemukan. Artikel ini akan membahas berbagai sistem penggemukan sapi yang umum digunakan.

1. Sistem Pastur Fattening

Sistem ini dilakukan dengan cara pengembalaan sapi di padang penggembalaan tanpa adanya tambahan pakan konsentrat. Pakan yang tersedia hanya berasal dari hijauan yang tumbuh di padang tersebut. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memastikan bahwa padang penggembalaan ditanami dengan hijauan yang kaya nutrisi dan terpelihara dengan baik. Kandang hanya berfungsi sebagai tempat berteduh saat malam hari atau ketika cuaca buruk.

Sistem pastur fattening ini relatif lebih murah, namun memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai berat target, karena pakan yang digunakan terbatas pada hijauan. Di Indonesia, sistem ini sering diterapkan di daerah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

2. Sistem Grain Feeding

Sistem ini mengutamakan pemberian pakan berupa biji-bijian, seperti jagung dan kacang-kacangan. Biji-bijian yang digunakan kini sudah beragam dan diformulasikan dari berbagai bahan pakan konsentrat. Pemberian hijauan dalam sistem ini dibatasi untuk menjaga kesehatan pencernaan sapi. Sapi yang diberi pakan dengan sistem ini biasanya tetap berada di kandang dan tidak digembalakan di luar.

Di Indonesia, sistem grain feeding umumnya diterapkan oleh industri peternakan, yang mengutamakan efisiensi dalam penggemukan.

3. Sistem Kombinasi Pastur dan Grain Feeding

Sistem kombinasi ini melibatkan pengembalaan sapi selama beberapa jam di siang hari, setelah itu sapi dikembalikan ke kandang pada sore atau malam hari. Selain hijauan, sapi juga diberikan pakan konsentrat secukupnya. Sistem ini memungkinkan durasi penggemukan yang lebih singkat dibandingkan dengan sistem pastur fattening, namun masih lebih lama daripada sistem grain feeding.

Metode ini sering diterapkan di peternakan-peternakan di Nusa Tenggara Timur, yang memanfaatkan kedua jenis pakan untuk efisiensi.

4. Sistem Keramaian

Dalam sistem ini, sapi-sapi ditempatkan di dalam kandang selama beberapa bulan tanpa banyak bergerak. Meskipun mirip dengan sistem grain feeding, kandang yang digunakan lebih sederhana dan sapi biasanya diikat agar tidak bergerak. Durasi penggemukan dengan sistem ini bervariasi tergantung pada jenis bakalan dan pemberian pakan.

Sistem keramaian ini banyak ditemukan di daerah Jawa, di mana ruang untuk penggembalaan terbatas.

Setiap sistem penggemukan sapi memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri. Pilihan sistem yang tepat bergantung pada kondisi lokal, sumber daya yang tersedia, serta tujuan penggemukan. Dengan memahami berbagai metode ini, peternak dapat mengoptimalkan proses penggemukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Keberhasilan dalam penggemukan sapi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga mendukung ketahanan pangan yang lebih luas.

Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Sistem Pemeliharaan Sapi Lokal Dan Sapi Impor | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus