Beternak sapi merupakan hal yang cukup kompleks dan memiliki banyak ragam jenis yang harus diketahui. Namun, sebagian orang awam mungkin mengira beternak sapi hanya sekadar memberi makan sapi di kandang, padahal memelihara sapi tidak hanya dilakukan di kandang saja. Ada beberapa metode pemeliharaan sapi yang bisa dijadikan opsi sesuai dengan kondisi lingkungan dan tujuan pemeliharaan.
Ada dua jenis peternakan yang bisa digunakan oleh para peternak untuk memelihara sapi, yaitu perkandangan atau secara pastural di padang penggembalaan. Kedua jenis peternakan ini memiliki keunggulan masing-masing sesuai dengan bidangnya. Namun, dua jenis peternakan ini dibagi lagi menjadi beberapa model. Berikut adalah beberapa model peternakan yang dapat digunakan oleh para peternak sapi:
1. Ranch
Ranch adalah model peternakan berupa padang penggembalaan sekaligus perkandangan. Sapi-sapi yang dipelihara di ranch akan dilepas di padang penggembalaan pada pagi hari dan akan dikembalikan ke dalam kandang pada sore harinya. Adapula beberapa peternakan ranch yang membiarkan sapi-sapinya merumput selama seminggu lebih dan baru akan memasukkan sapi-sapinya ke kandang, seminggu berikutnya.
Diluar negeri, model peternakan seperti ini banyak digunakan, terutama di negara-negara yang memiliki empat musim. Para peternak akan menggembalakan sapi-sapinya selama musim panas dan akan membawa mereka masuk ke kandang saat musim dingin tiba. Sistem pemeliharaan seperti ini sangat efektif untuk usaha breeding dan rearing.
2. Pastural
Pastural merupakan model peternakan yang hanya terdiri dari padang penggembalaan saja. Sapi-sapi yang dipelihara secara pastural akan dibiarkan saja di alam sepanjang hari dan malam, bahkan mungkin sepanjang musim.
Model peternakan seperti pastural ini membutuhkan padang penggembalaan yang sangat luas dan sudah ditanami oleh rumput dan tanaman-tanaman yang mengandung nutrisi tinggi serta dapat dikonsumsi oleh sapi sehingga sapi hanya tinggal merumput saja. Sistem pemeliharaan seperti ini sangat efektif untuk usaha breeding dan rearing.
3. Kereman (kandang iketan)
Kereman adalah model peternakan yang membutuhkan perkandangan. Sapi-sapi yang dipelihara dengan sistem kereman akan diikat di dalam kandang dan diberikan pakan berupa hijauan dan pakan tambahan berupa konsentrat. Sistem pemeliharaan seperti ini sangat efektif untuk usaha fattening. Hanya saja, dengan model pemeliharaan seperti ini para peternak harus bekerja ekstra untuk mengarit dan memberikan pakan pada sapi-sapi di kandang pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
Dalam kandang kereman, setiap ekor sapi akan mendapatkan lapak kandangnya sendiri dengan ukuran tertentu, sehingga sapi-sapi tidak perlu berebut ketika makan dan minum.
4. Koloni
Koloni adalah sistem pemeliharaan yang biasa disebut sebagai kandang kelompok. Dalam sistem pemeliharaan ini, satu kandang akan diisi oleh sekelompok sapi yang sudah diseleksi berdasarkan usia ataupun ukuran tubuhnya oleh para peternak. Sapi-sapi ini akan berebut ketika makan sehingga sapi-sapi yang rakus dan yang tidak nafsu makan sebaiknya dipisah kandang.
Model perkandangan seperti ini banyak digunakan oleh industri peternakan atau feedloter. Dengan begini, para peternak akan dengan mudah mengklasifikasi sapi-sapinya dengan baik. Selain itu, model pemeliharaan seperti ini juga
5. Integrasi Sapi
Integrasi sapi adalah model pemeliharaan dengan cara menggabungkan peternakan sapi dengan beberapa kegiatan lain. Contohnya saja, integrasi peternakan sapi dan perkebunan sawit, atau bisa juga integrasi sapi yang meliputi pembuatan pakan, pengolahan limbah kotoran untuk pabrik cacing atau pupuk tanaman.
Model peternakan seperti ini cocok untuk usaha apapun dan akan menghasilkan produk-produk lain selain sapi, seperti pupuk tanaman, ternak cacing, atau produk-produk perkebunan.
Itulah beberapa model pemeliharaan yang sering digunakan dalam peternakan ruminansia.
