Pak H.Mahmud Ahlis pedagang sapi Kupang-Samarinda, awal mula Bapak melakukan pengadaan sapi ke Kalimantan Timur sebelum adanya tol laut, sering menggunakan kargo untuk mengirim sapi, dengan adanya bantuan pemerintah lewat tol laut dapat mengurangi resiko kematian. Jalur pelayaran dari Pelabuhan Tenau dan Wini menuju ke Samarinda, lama perjalanan dari Pelabuhan Tenau – Pelabuhan Wini ke Samarinda sekitar 4-5 hari.
Dalam satu kapal dapat menampung 550 ekor sapi, jumlah sapi milik Pak H.Mahmud Ahlis yang di muat berjumlah 150 ekor. Pengadaan dilakukan 2-3 Kali dalam sebulan, tergantung kecepatan kapal, jenis sapi yang dibawa adalah Sapi Bali, pemerintah NTT melarang mengirm sapi-sapi betina jadi hanya bisa menyuplai sapi jantan ke Samarinda.
Setelah masuk ke Samarinda selain kebutuhan di RPH juga ke daerah kabupaten-kabupaten seperti Bontang, Perahu dan wilayah Kalimantan Timur lainnya. Sapi di pasok untuk Kalimantan Timur sebagian ada petani yang belanja sapi untuk penggemukan, persiapan Hari Raya Qurban. Waktu mengirim sapi ke Samarinda lebih banyak di lakukan menjelang Hari Raya Idul Adha, sapi yang dikirim bisa sampai 1000 ekor.
Pak H.Mahmud Ahlis sudah keturunan ketiga dari orang tua, pengadaan sapi mulai dari Irian Jaya sampai Jakarta dan banjarmasin-samarinda, kendalanya banyak seperti resiko patah dan resiko mati. Hal menyenangkan yang di rasakan Pak Haji karena datangkan sapi lebih banyak, permintaan lebih besar disamping itu merasa kepuasan tersendiri kita dari ntt bisa supply barang untuk saudara-saudara kita yang di Kalimantan bisa berkurban, kalau tidak ada sapi di sana niat qurban mereka tidak mungkin tercapai lewat ini kita bisa membantu mereka yang ingin berkurban.
