Mas Ahmad, alumni pelatihan Sapibagus angkatan 50, yang berasal dari Desa Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, Kabupaten Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Usaha penggemukan sapi pertama kali dimulai oleh ayahnya yang berbagi hasil dari para investor, setelah beberapa tahun akhirnya punya modal untuk membuat kandang, membeli sapi dan terus berkembang hingga sekarang.
Pada mulanya Mas Ahmad tidak tertarik untuk beternak sapi, setelah berjalannya waktu terpaksa ia harus menggantikan bapaknya mengurus sapi yang ada, dari situ Mas Ahmad mulai tertarik dan setiap tahunnya ikut menjual sapi qurban, penjualan sapinya pernah mencapai 187 ekor. Saat ini ada sekitar 30 ekor sapi di kandang dengan jenis Limosin, Simmental, Bali Kupang.
Bakalan sapi didapatkan dari berbagai tempat, ada yang dilihat pada grup Facebook kalau harganya sesuai diambil, kemudian Sapi bali kupang didatangkan dari Samarinda, dan sapi simental khusus diambil dari perusahaan X tambang di Tenggarong. Jenis pakan yang diberikan yaitu pakan konsentrat dan pakan tambahannya ampas tahu dan bungkil sawit, untuk pakan hijauan juga diberikan, sapi-sapi diberikan pakan comboran sebanyak 2 kali sehari.
Penanganan kesehatan apabila ada sapi yang tidak mau makan atau sakit, biasanya akan dipanggil dari tim kesehatan datang nanti ternak diperiksa. Ternak rutin di periksa, disuntik vitamin dan rutin diberi obat cacing, jadi setiap sapi yang masuk ke kandang kami pasti suntik dan pemberian obat cacing. Sebelum masuk kandang ternak diperiksa terlebih dahulu karena pernah terjadi kematian massal sapi sebanyak 12 ekor.
Setelah ada pengalaman itu, Mas Ahmad melakukan komunikasi dengan tim kesehatan dan dinas terkait, jadi ketika ada sapi yang masuk kandang atau sakit, nanti di laporkan kemudian perawatannya, pemberian obat cacing dan lain sebagainya dilakukan oleh tim kesehatan setempat. Jadi komunikasi dengan dinas terkait, ada ternak yang birahi, melahirkan atau apapun nantinya di laporkan ke dinas terkait.
