Selama ini, pemeliharaan sapi di Indonesia banyak dilakukan menggunakan sistem ranch yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena di daerah sana memungkinkan adanya padang penggembalaan yang luas sehingga peternak terbiasa menggembalakan sapi-sapinya ini. Model pemeliharaan seperti ini, cukup efisien untuk menghasilkan bibit dan bakalan sapi karena proses breeding dilakukan dengan mengandalkan pakan rumput atau hijauan.
Berbeda dengan tempat lain seperti di daerah Kalimantan, salah satunya Peternakan Sapi Sulung Ranch terkenal memiliki tanah yang subur dan banyak perkebunan sawit yang berskala besar dengan ribuan hektar pohon sawit. Para peternak di sana banyak menggembalakan sapi-sapinya di perkebunan sawit tersebut.
Sapi-sapi dan perkebunan sawit menjalin hubungan simbiosis mutualisme dimana sapi-sapi bebas memakan rumput-rumput dan gulma yang tumbuh di sekitar kebun sawit, mereka juga mendapatkan pakan tambahan berupa pelepah sawit hasil pemangkasan dan limbah dari industri sawit seperti bungkil sawit dan sebagainya.
Perkebunan sawit juga mendapatkan keuntungan dari keberadaan sapi-sapi tersebut. Kotoran sapi yang dihasilkan bisa menjadi pupuk untuk membantu pertumbuhan pohon-pohon kelapa sawit. Selain itu, keberadaan populasi sapi itu juga menyebabkan pengurangan biaya penggunaan herbisida bagi perkebunan sawit.
Cara ini dinilai cukup efisien karena peternak di sana fokus pada proses pembibitan atau pengembangbiakan, bukan penggemukkan sapi. Dalam pembibitan, sapi-sapi cukup diberi pakan rumput hijauan dan diberi vitamin.
Ranch terbesar di Provinsi Kalimantan adalah Sukamara dan Peternakan Sapi Sulung Ranch yang berlokasi di Kabupaten Pangkalanbun, Provinsi Kalimantan Tengah. Ranch ini dibangun Bapak Hj. Abdul Rasyid dan berlokasi di Desa Sulung, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Peternakan Sapi Sulung Ranch ini dibangun dengan tujuan menghasilkan bakalan sapi berkualitas untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Pulau Kalimantan dan mendukung swasembada daging sapi di Indonesia. Ranch ini menerapkan sistem peternakan yang terintegrasi dengan perkebunan kelapa sawit milik PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk yang sama-sama merupakan anak perusahaan dari Citra Borneo Indah Group.
Sampai saat ini, populasi sapi yang dipelihara sudah mencapai kurang lebih sepuluh ribu ekor dengan jenis Sapi Bali dan Sapi Brahman Cross.
Seiring berjalannya waktu, bertambahnya populasi sapi ini kian banyak dan tidak sebanding dengan lahan perkebunan yang tersedia. Maka dari itu, sebagian dari sapi-sapi tersebut dipindahkan secara berkala ke PT Prima Nusantara Abadi Kobar yang berlokasi di Kecamatan Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah.
Dengan memanfaatkan lahan marginal seluas 20.000 hektar, PT Prima Nusantara Abadi Kobar mengembangkan pembibitan sapi melalui kerjasamma penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk peternakan sapi.
Lahan yang sudah mati tersebut berhasil disulap menjadi padang penggembalaan yang sangat luas untuk dijadikan peternakan sapi, mereka tetap fokus dalam bidang pengembangbiakan. Sapi-sapi yang dikembangbiakan di sana akan dijual di Pulau Kalimantan dan sebagian lagi akan diperjualbelikan ke beberapa pulau lain.
Populasi sapi di sana diperkirakan 1:20 antara sapi jantan dan betina. Satu sapi jantan akan mengawini 20 sapi betina untuk melakukan proses pembiakkan.