Wabah PMK ternyata mempengaruhi segala macam lapisan masyarakat bukan hanya sekedar peternak pemerintah tetapi dari para pengorban atau dewan kemakmuran masjid juga mengalami dampak pengaruh terhadap wabah PMK.
Dampak dari wabah PMK terhadap masyarakat luas baik itu peternak pembisnis sapi, pemerintah, dan parah pengorban tentunya masyarakat akan menyiapkan sapi-sapi qurbannya untuk melakukan ibadah penyembelihan qurban, dalam kondisi PMK ini ternyata sangat berbeda dengan kondisi-kondisi normal karena di wilayah Jabodetabek ternyata masyarakat sangat membutuhkan hewan-hewan qurban baik domba, kambing, dan sapi. Namun dengan adanya wabah PMK menjadi masalah karena Farm di satu sisi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sentral penghasil ternak untuk qurban namun di dua provinsi ini justru mengalami wabah penyakit PMK sehingga akan menimbulkan kesulitan bagi masyarakat luas salah satu adalah peternak dan pedagang hewan qurban, dimana mereka harus mengirimkan hewan qurban yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ke wilayah Jabodetabek, wilayah Jabotabek ini adalah wilayah yang paling banyak membutuhkan hewan kurban.
Wilayah Jabodetabek tidak memelihara hewan qurban adapun sangat kecil jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan masyarakat tentunya, untuk proses pengiriman dari Jawa Timur ke DKI harus memerlukan perizinan karena dengan kondisi wabah PMK ini maka lalu lintas pengiriman hewan ternak itu benar-benar diawasi dan sangat ketat karena khawatir terjadi proses penularan dari daerah wabah ke daerah yang non wabah. Di Jakarta PMK relatif sedikit atau bahkan darah hijau sehingga apabila pembisnis atau pedagang dari Jawa Timur mengirim ke wilayah Jabotabek harus mendapatkan rekomendasi dahulu dari dinas di wilayah Jabodetabek yaitu dinas ketahanan pangan, perikanan dan pertanian sama halnya dengan pengiriman ke Jakarta. Setelah izin tentunya akan keluar surat jalan atau surat Keterangan sehat dari dinas kabupaten setempat kemudian ternak sudah bisa dikirimkan, sampai ke perbatasan wilayah Jabodetabek atau wilayah Jakarta tentunya ada pengetatan baik dari instansi polri, satpol PP dan dinas ketahanan pangan atau dinas kesehatan hewan disitu akan ditanya dokumen-dokumen berupa surat jalan dan surat keterangan sehat, lalu apabila tidak ada surat keterangan tersebut maka harus ditolak atau harus diputar balik ternak-ternak tersebut.
Dinas Provinsi DKI juga mensyaratkan harus karantina 14hari sebelum masuk ke wilayah DKI Jakarta terlebih dahulu setelah itu akan dicek oleh dokter atau otoritas veteriner dan dalam waktu masa karantina 14 hari tersebut sudah tidak ada masalah atau kondisi ternak sehat maka boleh diizinkan masuk diwilayah DKI. Untuk perdagangan bisa di lapak-lapak atau juga di kandang-kandang yang misalnya di wilayah pondok ranggon itu terkenal wilayah DKI yang banyak memelihara sapi perah maupun sapi potong selain itu juga persyaratan yang sangat ketat dalam proses penjualan di lapak, tentunya juga cukup merepotkan bagi para pembisnis qurban selain itu juga ada beberapa DKM yang memesan sapi qurban dari luar DKI misalnya di Jawa Tengah atau Jawa Timur. Untuk mendatangkan ternak perlu surat izin tentunya cukup kesulitan dan merepotkan bagi semua pihak Namun kita juga memaklumi kenapa pemerintah melakukan pembatasan atau aturan ini demi untuk mencegah menularnya atau merebaknya wabah, jadi perlu kita pahami juga aturan pemerintah ini adalah untuk kepentingan bersama.
Virus PMK yang tidak kunjung mereda mewajibkan kita sebagai para peternak semakin ketat menjaga imunitas hewan ternaknya untuk itu diperlukan multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh ternak seperti, B-kompleks, Cardiofit dan Biodin. Jika sapi sudah mengalami gejala demam segera berikan obat penurun panas seperti Sulperazon, Sulpidon dan Cardiofik forte, untuk menjaga kebersihan serta keheginisan kandang serta hewan ternaknya bisa menggunakan desinfektan seperti Prodestan.
