Dalam menjalankan suatu usaha, pasti ada langkah awal yang harus diambil oleh para pemula. Begitu pula dalam bisnis penggemukkan sapi, ada langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh para calon peternak sebelum memulai bisnis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko kerugian yang akan dialami dan memastikan calon peternak sudah memiliki gambaran jelas mengenai bisnis penggemukkan sapinya nanti. Berikut adalah tahapan memulai bisnis penggemukkan sapi versi Sapibagus.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan fattening atau penggemukkan adalah menentukan target pasar yang akan dituju terlebih dahulu. Sebelum melakukan bisnis penggemukkan sapi, calon peternak harus sudah mengetahui sapi-sapi hasil fatteningnya nanti akan dijual kemana saat sudah panen. Segmen penjualan penggemukkan sapi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Segmen Potong Harian
Untuk segmen ini, biasanya diperlukan sapi siap potong dengan bobot yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, bobot sapi yang dibutuhkan para penjagal untuk potong harian adalah sekitar 400-500 kilogram (kg). Bobot tersebut adalah kriteria sapi yang sudah digemukkan secara maksimal. Dalam segmen potong harian, peternak harus rutin memasok sapi kepada penjagal setiap hari untuk keperluan jagal karena aktivitas jual-bali para pedagang daging akan terhambat bila pasokan sapi tidak terpenuhi. Bila jumlah sapi yang dipelihara kurang dari 100 ekor, maka tidak disarankan untuk mengambil segmen potong harian karena penjagal butuh jaminan pasokan dari peternak secara rutin. Minimal populasi sapi yang dipelihara untuk segmen potong harian adalah sekitar 300-500 ekor.
2. Segmen Potong Musiman
Untuk segmen ini, diperlukan pasokan sapi siap potong untuk kebutuhan pada musim tertentu seperti musim Idul Fitri. Bila ingin menjual sapi untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri, maka diperlukan sapi berbobot besar setidaknya di atas 600 kg karena pada saat lebaran, yang dibutuhkan dari sapi adalah jasil daging murninya. Tetelan sapi akan kurang laku di pasaran ketika musim Ramadhan dan lebaran. Sapi-sapi dengan bobot kecil pun tetap akan laku, tetapi para jagal akan mendahulukan sapi-sapi dengan bobot besar terlebih dulu. Maka dari itu, disarankan untuk memelihara sapi-sapi seperti Limousin, Simmental, Brahman, dan Grandong dengan total jumlah sapi sekitar 50 ekor jika ingin mencoba segmen musiman Idul Fitri.
3. Segmen Potong Musiman Idul Adha
Saat musim kurban, permintaan sapi jantan cukup besar, mulai dari bobot 250 kg – 1 ton. Bila sahabat memiliki 10-50 ekor sapi, disarankan untuk menjual sapi di segmen kurban. Segmen penjualan kurban membutuhkan jaringan pemasaran yang baik dibandingkan dengan segmen lainnya. Lazimnya, pelanggan sapi di segmen kurban adalah para jamaah DKM Masjid, individu, maupun instani yang akan mengadakan kurban.
Setelah menentukan segmentasi penjualan, barulah menentukan jenis sapi apa yang akan dipelihara. Tentukan jenis dan bobot bakalan sapi yang sesuai dengan segmen yang diinginkan. Kemudian, mempelajari bagaimana cara memelihara sapi dengan baik dan benar. Bagaimana manajemen pakan yang baik karena pakan sapi akan menentukan kualitas daging yang akan dihasilkan.