Salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh para peternak adalah recording atau pendataan setiap sapi yang mereka punya. Hal ini sangat berguna untuk mengidentifikasi sapi-sapi mereka ketika jumlahnya sudah semakin banyak, dengan begini para peternak sudah menerapkan upaya pengembangan manajemen pemeliharaan yang lebih baik untuk peternakannya. Data-data ini meliputi identifikasi, pencatatan silsilah sapi, bobot tubuh saat datang ke kandang atau ketika lahir, catatan produksi dan reproduksi, catatan manajemen pemeliharaan dan kesehatan sapi, dan perkembangan sapi tersebut.
Manfaat yang akan didapatkan para peternak jika menerapkan metode identifikasi pada sapi-sapi mereka adalah dapat membantu untuk proses pencatatan dalam mengambil keputusan genetik dan manajemen, serta mengurangi kesalahan dalam pencatatan dan pencarian informasi ternak. Sampai saat ini ada banyak sekali metode Tanda Pengenal Ternak Sapi yang digunakan oleh para peternak untuk mengidentifikasi sapi-sapi mereka, berikut adalah macam-macam metode identifikasi Tanda Pengenal Ternak Sapi pada sapi potong:
1. Hot Branding
Hot branding adalah cara mengidentifikasi sapi dengan cara memberikan stempel pada tubuh sapi menggunakan plat besi panas dan tanda ini akan bersifat permanen. Para peternak biasa menggunakan metode ini sebagai tindakan pencegahan terhadap pencuri. Dalam metode ini, penting untuk memastikan plat besi berada di suhu yang tepat agar sapi tidak merasakan sakit dan luka yang berlebihan. Proses identifikasi sapi dengan metode ini dapat menguntungkan peternak karena tanda tidak bisa diubah dan dapat ditempatkan dimana saja, tetapi metode hot branding ini juga dapat menyebabkan infeksi pada bagian yang ditandai dan meninggalkan bekas luka yang dapat merusak kulit sapi.
2. Freeze Branding
Hampir sama dengan metode Tanda Pengenal Ternak Sapi hot branding, freeze branding adalah cara mengidentifikasi sapi dengan cara memberikan stempel pada tubuh sapi menggunakan plat besi yang sudah didinginkan dengan suhu sekitar -100 hingga -200 derajat celcius. Namun, metode ini membutuhkan lebih banyak waktu pengerjaan dibandingkan dengan hot branding dan biaya produksi yang lebih mahal. Metode freeze branding ini sedikit atau bahkan tidak sama sekali merusak jaringan kulit sapi dan tidak menyebabkan rasa sakit yang berlebihan. Namun, metode ini kurang baik dilakukan pada ternak yang memiliki rambut tipis.
3. Tato
Metode ini sama seperti tato untuk manusia, tetapi Tanda Pengenal Ternak Sapi tato untuk sapi diberikan di bagian telinga dengan menggunakan tinta tang tato untuk memasukkan tinta ke dalam kulit sapi. Para peternak bisa meletakkan nomor yang dibutuhkan di tang tato, lalu jepit telinga sapi dengan kuat untuk kemudian menggosokan tinta pada bekas tusukan tang hingga pendarahan berhenti dan menghasilkan tanda permanen. Dalam metode tato ini sebaiknya para peternak menghindari tulang rawan telinga sapi agar sapi tidak mengalami sakit dan luka yang berlebihan.
4. Nose Printing
Metode nose printing ini sama seperti metode sidik jari pada manusia karena setiap sapi memiliki cetakan hidung yang unik dan berbeda dan akan cetakan tersebut tidak berubah sepanjang hidupnya. Nose printing adalah metode identifikasi yang murah dan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode tinta dan kamera hitam dan putih. Sayangnya, metode ini tidak bukanlah metode yang sangat umum karena tidak meninggalkan tanda pengenal pada sapi. Nose printing memang seharusnya tidak digunakan sebagai satu-satunya bentuk identifikasi.
5. Ear Tag
Metode ear tag ini merupakan metode identifikasi sapi potong yang paling umum digunakan para peternak. Metode ini dilakukan dengan cara menempelkan ear tag yang sudah tercatat nomor identifikasi pada bagian telinga sapi yang bersifat fleksibel, lalu tempelkan ear tag menggunakan aplikator. Dalam metode ini para peternak harus memastikan tulisan yang tertera pada ear tag dapat dibaca dari jarak jauh dan hindari penggunaan ear tag pada tulang rawan telinga sapi. Metode ini paling umum digunakan karena dapat memudahkan proses penyortiran dan mudah untuk digunakan. Selain itu, penggunaan ear tag juga fleksibel dalam segala cuaca dan hanya memakan sedikit biaya produksi. Metode ear tag ini dinilai sebagai metode identifikasi sapi potong yang paling tidak menyakiti hewan dan umum digunakan oleh kalangan peternak sehingga dapat meminimalisir terjadinya risiko-risiko yang bisa saja menyebabkan kerugian.