Tepung Darah Sumber Protein Pakan Ternak

Topik Artikel : Pakan Ternak
sapibagus Kamis 05 Desember 2024
Share this

Tepung darah merupakan salah satu jenis pakan ternak yang digunakan untuk meningkatkan kualitas nutrisi hewan ternak, terutama pada sapi, ayam, dan bebek. Tepung ini dihasilkan melalui pengolahan darah hewan yang dikeringkan dan diubah menjadi bubuk. Sebagai bahan pakan, tepung darah memiliki sejumlah keunggulan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan produktivitas ternak. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan tepung darah juga memerlukan perhatian khusus untuk memastikan efektivitas dan keamanan bagi hewan yang mengonsumsinya.

1. Kandungan Nutrisi Tepung Darah

Tepung darah dikenal memiliki kandungan protein kasar yang sangat tinggi. Kandungan protein kasar pada tepung darah dapat mencapai sekitar 79,3%. Angka ini menunjukkan bahwa tepung darah merupakan sumber protein yang sangat kaya, yang sangat dibutuhkan oleh hewan untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan produksi susu, daging, atau telur. Protein dalam tepung darah mengandung asam amino esensial yang penting untuk perkembangan tubuh hewan.

Selain protein, tepung darah juga mengandung berbagai macam zat gizi lainnya yang diperlukan untuk kesehatan hewan ternak, di antaranya:

Asam Amino Esensial: Tepung darah mengandung sejumlah asam amino esensial yang penting untuk berbagai proses biologis dalam tubuh hewan. Meskipun kandungannya cukup signifikan, jumlah asam amino esensial pada tepung darah tetap perlu diperhatikan karena keseimbangan asam amino sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal dan produktivitas hewan.

Zat Besi: Zat besi dalam tepung darah berfungsi untuk meningkatkan kapasitas darah dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh hewan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan pada produksi darah dan menurunkan daya tahan tubuh hewan terhadap infeksi.

Fosfor: Fosfor merupakan unsur yang penting bagi pertumbuhan tulang dan gigi hewan ternak. Selain itu, fosfor juga terlibat dalam proses metabolisme energi, yang sangat penting bagi produktivitas ternak.

Seng: Seng adalah mineral yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan proses sintesis protein. Seng juga memiliki fungsi penting dalam pertumbuhan sel dan produksi hormon.

Kandungan nutrisi yang lengkap ini menjadikan tepung darah sebagai bahan pakan yang sangat bernutrisi dan dapat mendukung pertumbuhan serta produktivitas ternak, khususnya dalam sektor peternakan intensif.

2. Penggunaan Tepung Darah dalam Pakan Ternak

Tepung darah dapat digunakan sebagai bagian dari pakan ternak yang terbuat dari campuran berbagai bahan pakan lain, untuk menghasilkan makanan yang seimbang dan bergizi bagi hewan. Dalam penggunaannya, tepung darah sering dicampurkan dengan bahan pakan lain, seperti biji-bijian, dedak, atau komponen pakan lainnya untuk mencapai keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak.

Dalam penggunaan tepung darah, sangat penting untuk memperhatikan proporsi campuran yang tepat. Campuran yang tidak seimbang dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan nutrisi tertentu, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitas ternak. Oleh karena itu, dalam meracik pakan, tepung darah perlu dicampur dengan bahan pakan lain yang dapat mengimbangi kekurangan-kekurangan nutrisi yang ada pada tepung darah, misalnya dengan menambah bahan pakan yang mengandung karbohidrat atau lemak.

Bagi peternak, penggunaan tepung darah sebagai pakan dapat mengurangi ketergantungan pada pakan impor, sekaligus memberikan keuntungan ekonomi. Hal ini karena tepung darah, yang diperoleh dari produk sampingan rumah potong hewan, dapat menjadi sumber pakan ternak yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pakan yang mengandalkan biji-bijian atau pakan impor lainnya.

3. Perhatian dalam Penggunaan Tepung Darah

Meskipun tepung darah mengandung banyak manfaat bagi ternak, penggunaannya tetap memerlukan perhatian khusus, terutama karena kandungan asam amino esensial yang ada di dalamnya. Meskipun tepung darah mengandung asam amino esensial yang penting, jumlahnya sangat terbatas. Kekurangan salah satu asam amino esensial ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan produktivitas hewan ternak. Misalnya, kekurangan asam amino tertentu dapat menghambat proses sintesis protein dalam tubuh hewan, yang akan memengaruhi produktivitasnya.

Untuk itu, dalam meracik pakan dengan tepung darah, peternak perlu memastikan bahwa semua kebutuhan nutrisi hewan dapat tercukupi dengan baik, baik dari tepung darah itu sendiri maupun dari bahan pakan lainnya. Penting bagi peternak untuk memiliki pengetahuan tentang kebutuhan gizi hewan dan memastikan bahwa pakan yang diberikan mengandung semua elemen gizi yang diperlukan dalam jumlah yang tepat.

Selain itu, tepung darah juga perlu disimpan dengan baik agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang berbahaya. Proses penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada kandungan nutrisi tepung darah, atau bahkan menyebabkan kontaminasi yang dapat berbahaya bagi kesehatan hewan.

4. Proses Pemanasan Darah Sebelum Pengolahan

Salah satu hal yang sangat penting dalam pengolahan darah menjadi tepung darah adalah pemanasan darah untuk memastikan keamanan penggunaannya. Darah yang digunakan sebagai bahan baku tepung darah harus dipanaskan dengan suhu minimal 100°C selama 15 menit untuk memastikan bahwa bakteri atau patogen berbahaya yang ada di dalam darah mati. Pemanasan ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit melalui pakan ternak, karena darah segar dapat mengandung berbagai macam patogen yang dapat membahayakan hewan ternak.

Pemanasan yang tepat juga dapat membantu mengurangi risiko kontaminasi dan memastikan bahwa tepung darah yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi oleh ternak. Oleh karena itu, setiap peternak yang menggunakan tepung darah sebagai bahan pakan perlu memastikan bahwa proses pemanasan dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas dan keamanan pakan.

5. Adaptasi Hewan terhadap Tepung Darah

Sering kali, ketika tepung darah pertama kali diperkenalkan ke dalam pakan ternak, hewan memerlukan periode adaptasi sebelum mereka terbiasa mengonsumsinya. Hal ini terutama terjadi pada ternak yang tidak terbiasa dengan bahan pakan yang mengandung darah. Hewan-hewan tersebut mungkin merasa asing dengan rasa atau tekstur tepung darah, sehingga mereka memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri.

Proses adaptasi ini dapat dilakukan secara bertahap dengan memperkenalkan tepung darah dalam jumlah kecil pada pakan ternak, dan secara perlahan meningkatkan proporsinya hingga hewan terbiasa. Penggunaan tepung darah dalam jumlah yang terlalu banyak pada awalnya dapat menyebabkan stres pada hewan, bahkan menurunkan nafsu makan mereka. Oleh karena itu, pengenalan tepung darah ke dalam pakan harus dilakukan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan kondisi fisik serta kebiasaan makan hewan ternak.

Tepung darah umumnya berasal dari darah sapi atau babi yang diperoleh dari rumah potong hewan. Proses produksi tepung darah dimulai dengan pengumpulan darah yang diperoleh setelah pemotongan hewan. Setelah itu, darah diproses melalui pemanasan dan pengeringan untuk menghilangkan kandungan airnya, sehingga dapat menjadi tepung darah yang stabil dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Darah sapi dan babi adalah sumber yang paling umum digunakan dalam pembuatan tepung darah, karena kedua jenis darah ini memiliki kandungan protein yang tinggi dan dapat dengan mudah diolah menjadi tepung. Selain itu, darah yang digunakan juga harus berasal dari hewan yang sehat untuk menghindari risiko penyakit yang dapat menyebar melalui pakan ternak.

Tepung darah adalah bahan pakan ternak yang sangat bernutrisi, terutama bagi sapi, ayam, dan bebek. Kandungan protein kasar yang tinggi serta adanya asam amino esensial, zat besi, fosfor, dan seng menjadikan tepung darah sebagai sumber pakan yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ternak. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, mengingat kandungan asam amino esensial yang terbatas, dan memerlukan perhatian khusus dalam proses pemanasan darah untuk menghindari risiko kontaminasi. Selain itu, proses adaptasi hewan terhadap tepung darah juga perlu diperhatikan agar hewan ternak dapat mengonsumsi pakan ini dengan efektif. Dengan pengelolaan yang tepat, tepung darah dapat menjadi solusi yang efektif dan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak yang berkualitas tinggi.

Sapibagus Farm menjual berbagai bahan pakan ternak penunjang peternakan. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Tepung Darah Sumber Protein Pakan Ternak | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus