Sapi siap dikawinkan umur rata-rata sapi siap kawin itu 1 tahun ke atas tapi yang terbaik adalah sapi yang sudah menstruasi atau birahi ada gejala birahinya biasanya menstruasi kedua itu baru dikatakan siap untuk dikawinkan. Cara mengetahui sapi ingin kawin atau sapi birahi biasanya ada gejala yang bisa dilihat pada vulvanya memerah bengkak dan terasa hangat. Kalau orang Jawa atau peternak Jawa bilang abang aboh anget jadi merah bengkak hangat divulvanya. Kemudian sapi menguak-nguak jadi istilahnya menjerit-jerit sesuai dengan jeritannya sapi itu sendiri. Jadi menjerit-jerit bersuara keras kemudian sapi menaiki sapi betina lainnya. Sapi jantan atau sapi betina di lainnya akan dinaiki adalah gejala-gejala bahwasanya sudah menandakan birahi. Biasanya nanti dari juru IB (Inseminasi Buatan) akan melakukan eksplorasi rektal kemudian akan dilihat apakah sapi sudah siap untuk diinseminasi tetapi andaikata tidak ada inseminator atau mantri hewan di situ mau dikawinkan dengan sapi yang lain biasanya sapi yang birahi sudah birahi tinggi siap kawin berarti sapi mau dinaiki karena sapi jantan itu lebih peka dan merasa kalau sapi betinanya siap dinaiki. Sapi naik dan menurut berarti sapi sudah siap kawin dan disitu pasti akan berhasil 90%.
Lama jangka pengecekan kebuntingan setelah dikawinkan dengan PKB atau eksplorasi rektal jadi eksplorasi rektal akan mengetahui apakah sapi ini bunting apa tidak. Eksplorasi rektal biasanya bagi yang jam terbangnya tinggi umur 1 setengah bulan sudah merasakan bahwasanya sudah terjadi perubahan pada uterusnya. Di situ uterusnya terasa lembek kemudian sedikit bengkak bisa dinyatakan bahwasanya sudah ada isinya. Kemudian bisa dicek lagi pada 3 bulan kebuntingan sudah terjadi bola-bola pada uterusnya. Uterus yang berkembang seperti bola kecil ada di atas sehingga bisa diraba adanya kebuntingan. Kemudian kebuntingan keempat kelima sudah mulai turun di situ bola-bola mulai turun. Bola-bola ini adalah bola-bola di mana di dalamnya ada vitusnya turun makin lama makin lulur makin turun kemudian makin membesar. Mulai naik lagi di mana posisi kepala sudah mendekati outlet atau lubang kemaluan atau lubang pobis atau lubang tempat kelahiran.
Problem setelah dikawinkan atau di IB sapi tidak bunting banyak penyebabnya atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh inseminator atau tukang IB-nya. Mungkin terlambat dalam ib-nya atau terlalu awal dalam melakukan IB jadi di situ sering terjadi kesalahan atau istilahnya IB-nya gagal. IB gagal bisa diketahui dari setelah di IB biasanya terjadi pengeluaran darah dari vulvanya. Berarti terjadi menstruasi tidak terjadi fertilisasi atau tidak terjadi kebuntingan.
Ciri proses perkawinan sapi yang berhasil di mana sapi sudah mulai bunting dan bisa diraba hasilnya itu ciri khas tentang keberhasilan sapi bunting. Tidak terjadi perdarahan atau tidak terjadi menstruasi sudah bisa diraba oleh inseminator pada kebuntingan 3 bulan. Ciri proses perkawinan sapi yang gagal berarti terjadi menstruasi pada siklus setelah IB kemudian sesuai dengan siklus birahinya.
Ciri sapi yang siap melahirkan dalam arti sapi bunting sudah waktunya melahirkan biasanya untuk sapi jenis sapi besar adalah 9 bulan lebih sedikit yaitu 9 bulan 10 hari atau 9 bulan 20 hari paling lambat bisa dikatakan sapi sudah siap untuk melahirkan. Eksplorasi rektal bahwasanya pada waktu memasukkan tangan kita melihat kepala sudah mencapai outlet atau siap untuk keluar di situ terabah sekali kepala dari vetus sudah siap di lubang outletnya atau lubang kelahiran. Kemudian vulva sudah mengeluarkan cairan bisa dilihat juga kalau sudah vulva keluar kita bisa memasukkan tangan langsung lewat vagina atau jari yang dimasukkan ke vagina maka di situ akan terasa atau teraba kaki depan dari vetus. Kaki depan kalau sudah teraba maka siapkan cara-cara untuk kelahiran alat-alat untuk kelahiran. Apabila terjadi distokia atau kelainan dari proses kelahiran tersebut bisa dibantu dengan cara menarik kaki depan tersebut kemudian dengan tarikan itu sesuai dengan irama sapi mengejan. Jadi pada waktu sapi mengejan itu ditarik kita longgar pada waktu sapi tidak mengejan. Ketika mengejan lagi kita tarik lagi sampai kepala berhasil keluar maka kalau ditarik lagi badan dan lain-lain ikut keluar. Kemudian segera dihanduki lendir-lendir yang ada di dalam tubuh pedet tersebut dibersihkan yang namanya umbilikus atau pusar dari pedet.
Ciri-ciri sapi yang siap lahir bahwasanya ada kaki yang mau keluar kemudian segera kaki tersebut ditarik bersamaan dengan kepala yang keluar melalui outlet melalui vagina. Kemudian diikuti dengan badannya kemudian ditarik terus lalu dikasihkan ke induknya untuk dijilati. Indukan menjilati pedet tersebut indukan akan terangsang untuk mengeluarkan air susu. Lama waktu sapi siap kawin setelah melahirkan rata-rata setelah sapi menstruasi lagi setelah menyusui kemudian birahi. Setelah birahi sapi menstruasi pertama pada menstruasi yang kedua baru kita siapkan untuk melakukan perkawinan atau melakukan inseminasi.