Provinsi Lampung terkenal sebagai Sentral pangan nasional baik pertanian maupun peternakan, salah satu adalah peternakan sapi potong, Lampung ini terkenal sebagai Central sapi potong di Indonesia. Salah satu peternak mitra Sapibagus yaitu Henny Farm milik Pak Henny lokasinya di Kabupaten Lampung timur, Provinsi Lampung. Bisnis fattening sudah dijalankan kurang lebih hampir 2 tahun, berawal dari sistem gaju (bagi hasil atau titp) namun karena melihat banyak temannya yanng berhasil dibisnis fattening maka Pak Henny mulai belajar dan akhirnya memulai bisnis fattening. Sistem gaduh sudah berjalan dari tahun 2013, kurang lebih 10 tahun yang lalu, total sapi yang digadukan sekitar 224 ekor, sekarang banyak terjual tinggal 137 terakhir, fokus pemeliharaan pada ternak betina.
Bibit bakalan yang ada diambil dari lokalan Lampung, jenis sapinya pegon, limosin, simental, dll, tergantung modal yang ada. Pakannya dari limbah industri pabrik-pabrik singkong, ambil kulitnya dicampur dengan hijauan yaitu daun singkong yang di Chopper dan difermentasi dengan molases yang sudah dicampur dengan probiotik. Total sapi yang terjuual 39 ekor tersisa 1ekor sapi fattenig, sapi dijual ke daerah Lampung-Palembang.
Virus penyakit mulut dan kuku lagi merebah, kondisi di daerah Lampung Timur ini ada sebagian peternak mewaspadai dan masih bisa ditangani. Pada peternakan Pak Henny tidak terjangkit dan rutin penyemprotan disinfektan 2kali sehari menggunakan antiseptik dan pemberian vitamin 1 bulan sekali untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK.
Tempat pakan dibuat menggunakan keramik BS, keunggulannya sapi makan habis dan bersih. Tempat minum dibuat bersebelahan dengan tempat pakan, Jadi lebih praktis dan selalu tersedia kebutuhan pakan dan minum, setiap malam disediakan pakan jika tidak habis nanti disiram pakai bungkil kedelai karena sapi suka sehingga pasti pakan dapat dimakan habis. Pada kandang dialas dengan karpet sehingga mengurangi resiko sapi pincang, fattenig harus memakai karpet karena lantai yang kerang dapat membuat kaki sapi sakit sehingga dapat berdampak pada ADGnya. Saran bagi para peternak untuk menghadapi kondisi pandemi PMK, kita harus sabar namanya juga usaha, yang kedua jaga kebersihan kandang dan menyemprot kandang dengan desinfektan, pada pagi hari sapi dikeluarin dan dijemur.
