Sapi sebagai hewan ternak memiliki potensi terkena berbagai penyakit yang dapat memengaruhi kesehatan dan produktivitasnya. Salah satu masalah umum yang sering dialami sapi, yaitu diare. Diare pada sapi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah konsumsi hijauan yang masih muda. Peternak perlu berhati-hati terhadap rumput hijauan yang belum cukup matang, karena bisa menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan sapi dan mengakibatkan diare. Selain itu, mencabut rumput terlalu pagi juga dapat memicu masalah ini, karena ada risiko terkena embun atau racun yang dapat menyebabkan kembung dan diare.
Diare pada sapi umumnya dapat diatasi dengan memberikan pakan yang lebih tua dan kaya serat. Feses yang lembek biasanya akan membaik secara alami karena peristaltik ususnya yang berlebihan akan kembali normal. Namun, jika diare disertai lendir atau darah, ini dapat menjadi tanda adanya infeksi, terutama oleh bakteri Escherichia coli (E. coli). Pengobatan yang disarankan melibatkan preparat sulfat oral untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Selain diare, penyakit lain yang bisa menyerang sapi adalah cacingan.
Cacingan pada sapi dapat disebabkan oleh berbagai jenis cacing, seperti cacing pita dan cacing hati. Cacingan dapat merugikan secara ekonomis karena cacing akan mengambil nutrisi dari sapi, mengakibatkan penurunan produktivitas. Pengobatan cacingan pada sapi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan seperti ivomec, intermectin, albenpros.
Diperlukan kehati-hatian dalam mengobati cacingan, karena siklus hidup cacing harus diikuti agar pengobatan menjadi efektif. Proses ini mencakup pengobatan rutin selama beberapa bulan untuk memastikan bahwa semua siklus hidup cacing teratasi. Selain itu, pengelolaan lingkungan, seperti pengeringan jerami atau penyemprotan garam pekat, dapat membantu mencegah penyebaran larva cacing. Dengan pemahaman yang baik tentang penyakit-penyakit yang bisa menyerang sapi, para peternak diharapkan dapat mengelola kesehatan ternaknya dengan lebih efektif, meningkatkan kesejahteraan hewan, dan menjaga produktivitas peternakan.
