Saat ini tengah terjadi wabah penyakit yang fenomenal dikalanagan para peternak, yaitu penyakit LSD. Penyakit LSD merupakan singkatan dari Lumpy Skin Disease, penyakit yang di sebabkan oleh virus capripox. Penyakit pox berbentuk seperti cacar, contoh nya Farpox pada ternak domba kambing yaitu penyakit ORF menunjukkan gejala seperti cacar atau terdapat benjolan benbentuk bulat dengan ukuran sekitar 1-7 cm.
Apabila dilihat dari gejalannya, penyakit LSD ini gejala utamanya yaitu terdapat benjolan-benjolan disekitar permukaan badan, terutama pada sekitar badan, bahu, muka, dan diarea kaki. Selin itu gejala tersebut disertai dengan demam tinggi pada ternak sapi suhu bisa mencapai lebih dari 40â—¦C, namun rata-rata suhunya yaitu 40,5â—¦C. Lalu biasanya terdapat leleran-leleran pada hidung, ternak tidak nafsu makan, apabila sudah dalam kondisi parah maka sapi akan lemas ambruk dan tidak mau bergerak.
Penyakit LSD ini sangat mudah menular pada ternak lain. Penularan bisa terjadi karena kontak lansung antar ternak, apabila ternak sudah muncul benjolan-benjolan pada tubuhnya terlebih lagi apabila bentuknya sudah osolatif dan basah kemudian ada tetesannya, selain itu LSD ini hampir mirip seperti PMK yang mana ada luka-luka di sekitar mulut dan hidung, sehingga pada mulut terjasi hipersalivasi dari hidung juga ada eksudat yang keluar yaitu ingus, hal tersebut dapat menjadi sarana kontaminasi atau penyebaran. Apabila terdapat saliva yan jatuh lalu terkena sapi lain atau sapi saling bersentuhan satu sama lain maka itu dapat menularkan pada sapi yang sehat.
Penularan yang kedua dapat terjadi karena penularan udara, udara yang menular diakibatkan dibawa oleh serangga seperti nyamuk, misalnya nyamuk aedes mengigit sapi yang terkena LSD lalu terbang berpindah dan menggigit sapi lain yang sehat maka dapat membuat sapi tersebut tertular, karena nyamuk tersebut membawa vektor penyakit. Lalu penularan yang ketiga yaitu melalui intrauterine, apabila induk sapi tengah bunting lalu terkena LSD maka sapi yang didalam kandungan dapat tertular LSD melalui uterus atau rahim.
Namun semua benjolan yang terjadi pada sapi bukan berarti penyakit LSD, karena ada penyakit lain yang menimbulkan gejala benjolan-bejolan, contohnya rinderpest atau herpes virus. Cara yang paling akurat untuk menentukan penyakit adalah pengujian darah dan melalukan pengujian PCR.