Untuk breeding dan fatening sapi-sapi bali kita harus waspada karena di era sekarang ini sudah mulai merebak beberapa penyakit salah satunya yaitu penyakit jembrana. Penyakit jembrana merupakan penyakit menular yang terjadi pada sapi bali dan tidak menular ke sapi jenis lain yang disebabkan oleh virus. Di daerah Sulawesi Selatan penyakit ini sudah mulai tersebar untuk gejala-gejala penyakit ini yaitu seperti bintik-bintik merah darah di bagian kaki belakang pangkal pahanya sampai naik di telinga, sapi jatuh dan tidak bisa bangun. Namun perlu diketahui demam atau panas tinggi tidak termasuk gejala yang ditimbulkan oleh penyakit jembrana ini dan sapi yang terkena penyakit ini makannya pun tetap normal.
Tindakan yang dilakukan untuk menghadapi penyakit ini yang terutama adalah kebersihan kandang, rotasi tempat pakan misalnya ada dua tempat pakan, jadi saat pagi tempat pakan pertama dikosongkan atau disterilkan dan tempat pakan kedua yang digunakan untuk tempat pakan begitupun sebaliknya pada saat sore hari tempat pakan kedua dikosongkan atau disterilkan kemudian tempat pakan pertama yang digunakan untuk tempat pakan.
Pemberian tambahan imunitas pada pakannya khususnya konsentrat itu juga penting, sebab dengan imunitas otomatis kekebalan tubuh sapi akan meningkat sehingga akan lebih tahan terhadap serangan virus. Pemberian vitamin dan mineral secara rutin seperti vitamin B kompleks, vitamin C dan vitamin E juga dapat meningkatkan imunitas sapi.
Pemberian edukasi kepada para peternak-peternak sapi bali mengenai penyakit jembrana ini tidak kalah penting sebab para peternak sekarang ini juga banyak yang belum mengetahui apa itu penyakit jembrana pada sapi bali, cara pencegahannya serta pengobatannya itu seperti apa supaya para peternak ini dapat melakukan tindakan penanganan yang baik dan benar apabila sewaktu- waktu sapi bali yang dia pelihara terkena penyakit ini.