Jerami padi merupakan limbah pertanian yang melimpah, yang sering kali diabaikan atau hanya dibakar oleh petani. Namun, jerami padi sebenarnya memiliki potensi besar sebagai pakan ternak, terutama sapi. Jerami padi mengandung serat kasar yang cukup tinggi, namun kandungan nutrisinya, seperti protein dan energi, tergolong rendah. Oleh karena itu, penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak harus dilakukan dengan pengolahan khusus untuk meningkatkan nilai gizi dan kecernaannya. Beberapa metode pengolahan jerami padi yang umum dilakukan adalah fermentasi dan amoniasi.
Jerami padi, yang terdiri dari batang, daun, dan kulit padi, sering kali dianggap sebagai limbah yang tidak bernilai. Namun, jerami padi memiliki beberapa komponen yang penting untuk pakan ternak, meskipun dalam jumlah yang terbatas. Secara umum, kandungan nutrisi jerami padi adalah sebagai berikut:
Serat Kasar: Jerami padi mengandung serat kasar yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30-40%. Serat kasar ini sangat bermanfaat untuk merangsang aktivitas pencernaan pada ternak herbivora seperti sapi. Namun, serat kasar yang terdapat dalam jerami padi juga bersifat sulit dicerna, sehingga mempengaruhi kecernaan pakan.
Protein: Kandungan protein dalam jerami padi sangat rendah, biasanya sekitar 3-6% dalam bahan kering. Protein merupakan salah satu komponen penting dalam pakan ternak untuk mendukung pertumbuhan dan produksi susu. Oleh karena itu, jerami padi tidak dapat digunakan sebagai sumber protein utama dalam pakan ternak sapi.
Energi: Jerami padi juga memiliki kandungan energi yang rendah, karena sebagian besar kandungannya berupa selulosa dan hemiselulosa yang sulit dicerna. Energi ini tidak dapat digunakan secara optimal oleh sapi kecuali jika dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Mineral: Jerami padi mengandung beberapa mineral penting seperti kalsium, fosfor, dan magnesium, meskipun dalam jumlah yang terbatas. Mineral ini diperlukan untuk mendukung berbagai fungsi tubuh pada ternak.
Dengan demikian, jerami padi memiliki kandungan serat yang cukup tinggi namun sangat rendah kandungan protein dan energi yang dibutuhkan oleh sapi. Oleh karena itu, jerami padi tidak dapat digunakan sebagai pakan tunggal bagi ternak sapi, kecuali jika diproses dengan cara yang tepat untuk meningkatkan nilai gizi dan kecernaannya.
Untuk meningkatkan kualitas jerami padi sebagai pakan ternak sapi, terdapat dua metode utama yang sering digunakan, yaitu fermentasi dan amoniasi. Kedua metode ini bertujuan untuk meningkatkan kecernaan serat, memperkaya kandungan protein, serta memperpanjang masa simpan jerami padi.
1. Fermentasi Jerami Padi
Fermentasi jerami padi adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan nilai gizi jerami padi. Proses ini melibatkan penggunaan mikroorganisme, seperti bakteri probiotik, yang dapat membantu mengurai komponen-komponen yang sulit dicerna dalam jerami padi. Fermentasi juga dapat meningkatkan kandungan energi dan protein yang terkandung dalam jerami padi, serta mengurangi bau yang tidak sedap. Selain itu, proses fermentasi dapat memperpanjang umur simpan jerami padi, sehingga pakan dapat digunakan lebih lama.
Berikut adalah langkah-langkah dalam proses fermentasi jerami padi:
Persiapan Jerami: Tumpuk jerami padi dengan ketinggian sekitar 30 cm di tempat yang memiliki ventilasi yang baik.
Penambahan Probiotik: Taburkan probiotik dengan dosis sekitar 0,6% dari berat tumpukan jerami. Probiotik yang digunakan bisa berupa campuran bakteri pengurai yang dapat membantu proses fermentasi dan memperbaiki kualitas jerami.
Penambahan Tetes Tebu: Siramkan tetes tebu sebanyak 4 liter untuk setiap ton jerami yang digunakan. Tetes tebu mengandung gula yang akan digunakan oleh mikroorganisme dalam fermentasi untuk memecah bahan organik jerami padi.
Proses Fermentasi: Setelah semua bahan tercampur rata, diamkan tumpukan jerami selama 9 hingga 12 hari. Selama periode ini, mikroorganisme akan bekerja untuk memfermentasi jerami padi, meningkatkan kandungan protein, energi, dan kecernaannya.
Penggunaan: Setelah selesai difermentasi, jerami padi siap digunakan sebagai pakan ternak sapi. Jerami yang telah difermentasi lebih mudah dicerna dan mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan jerami padi yang belum diproses.
Fermentasi jerami padi tidak hanya meningkatkan kualitas pakan, tetapi juga mengurangi risiko munculnya penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri patogen dalam jerami.
2. Amoniasi Jerami Padi
Metode pengolahan jerami padi lainnya yang sering digunakan adalah amoniasi. Amoniasi adalah proses penambahan amonia (biasanya berupa urea) ke dalam jerami padi untuk meningkatkan kualitasnya. Penambahan urea berfungsi untuk mengubah struktur kimia jerami sehingga selulosa dan hemiselulosa yang terkandung dalam jerami menjadi lebih mudah dicerna oleh ternak.
Proses amoniasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Penambahan Urea: Campurkan urea sebanyak 4-6% dari berat kering jerami padi. Urea akan memberikan sumber nitrogen yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi.
Penyimpanan Jerami: Setelah urea ditambahkan, tumpuk jerami padi dan diamkan dalam kondisi lembab selama beberapa hari untuk memungkinkan reaksi amoniasi terjadi.
Pemeriksaan Kualitas: Setelah proses amoniasi selesai, jerami padi akan memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan lebih mudah dicerna oleh sapi. Urea yang ditambahkan juga akan membantu meningkatkan proses pencernaan serat kasar dalam jerami.
Amoniasi jerami padi efektif untuk meningkatkan kecernaan serat dan memperbaiki kandungan protein, sehingga jerami padi dapat digunakan lebih optimal sebagai pakan ternak sapi.
Jerami padi bukan satu-satunya jenis jerami yang dapat digunakan sebagai pakan ternak. Beberapa jenis jerami lain, seperti jerami jagung, jerami kacang tanah, jerami kedelai, dan jerami kacang panjang, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi. Meskipun kandungan nutrisi masing-masing jenis jerami ini berbeda-beda, mereka semua dapat diproses dengan cara yang serupa untuk meningkatkan kualitasnya sebagai pakan ternak.
Jerami Jagung: Jerami jagung mengandung serat kasar yang tinggi dan dapat diproses melalui fermentasi atau amoniasi untuk meningkatkan nilai gizinya. Jerami jagung dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk sapi penggemukan.
Jerami Kacang Tanah: Jerami kacang tanah memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan jerami padi. Dengan proses pengolahan yang tepat, jerami kacang tanah dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan ternak sapi.
Jerami Kedelai: Jerami kedelai juga kaya akan protein, meskipun lebih sedikit dibandingkan dengan kacang tanah. Jerami kedelai dapat dijadikan alternatif pakan ternak yang bergizi tinggi jika diproses dengan baik.
Jerami Kacang Panjang: Jerami kacang panjang mengandung serat dan protein yang cukup tinggi. Setelah diproses dengan metode fermentasi atau amoniasi, jerami kacang panjang dapat menjadi pakan yang bergizi bagi sapi.
4. Keuntungan dan Tantangan Pemanfaatan Jerami Padi Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak menawarkan beberapa keuntungan, di antaranya:
Mengurangi Pemborosan Limbah: Dengan memanfaatkan jerami padi sebagai pakan ternak, petani dapat mengurangi pemborosan limbah pertanian yang seharusnya dibakar atau dibuang.
Alternatif Pakan Murah: Jerami padi merupakan sumber pakan yang relatif murah dan melimpah, sehingga dapat menjadi alternatif pakan yang efisien, terutama di daerah yang memiliki produksi padi yang tinggi.
Meningkatkan Keberlanjutan Pertanian: Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak mendukung keberlanjutan pertanian, karena dapat mengurangi ketergantungan pada pakan ternak komersial yang lebih mahal. Namun, pemanfaatan jerami padi juga menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:
Kandungan Gizi yang Terbatas: Kandungan protein dan energi jerami padi masih rendah, sehingga memerlukan proses pengolahan yang tepat untuk meningkatkan kualitasnya.
Keterbatasan Pengetahuan: Petani perlu memahami teknik pengolahan jerami padi yang tepat untuk memaksimalkan manfaatnya sebagai pakan ternak.
Risiko Penyakit: Jerami yang tidak diolah dengan baik dapat mengandung bakteri patogen yang berbahaya bagi kesehatan ternak.
Jerami padi merupakan sumber pakan yang potensial untuk ternak sapi, namun perlu dilakukan pengolahan melalui fermentasi atau amoniasi untuk meningkatkan kualitas dan kecernaannya. Dengan pengolahan yang tepat, jerami padi dapat menjadi pakan ternak yang bergizi dan efisien. Selain jerami padi, jenis jerami lain seperti jerami jagung, kacang tanah, kedelai, dan kacang panjang juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak tidak hanya membantu mengurangi pemborosan limbah pertanian, tetapi juga dapat mendukung keberlanjutan usaha peternakan dan meningkatkan ketahanan pangan.
Sapibagus Farm menjual pakan ternak jerami. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.