Sapibagus baru saja kedatangan stock 250 ton bungkil sawit asal Kalimantan. Bungkil sawit ini merupakan limbah hasil pengolahan atau ekstraksi dari kelapa sawit. Limbah ini tergolong limbah padat yang memiliki potensi besar di bidang peternakan karena nutrisinya yang tinggi serta ketersediaannya yang melimpah. Bungkil sawit biasanya digunakan sebagai bahan pakan alternatif dalam campuran pakan komplit atau konsentrat, karena dapat menggantikan bahan lain yang harganya relatif lebih mahal dibandingkan bungkil sawit.
Bungkil sawit memiliki berbagai kandungan nutrisi yang mendukung pertumbuhan ternak, seperti serat kasar (15-25%), lemak kasar (7-12%), dan energi yang cukup tinggi, yaitu 1.000-2.200 kkal/kg. Selain itu, bungkil sawit juga mengandung beberapa mineral penting seperti fosfor, magnesium, dan kalsium, serta vitamin E. Namun, kandungan mineral dan vitamin ini memerlukan suplementasi tambahan agar kebutuhan harian ternak dapat terpenuhi. Oleh karena itu, bungkil sawit merupakan sumber energi yang cukup efisien untuk pakan ternak, meskipun penggunaannya perlu dibatasi pada ternak yang tidak toleran terhadap serat tinggi.
Selanjutnya, bagaimana dengan pakan unggas? Bungkil sawit juga dapat dijadikan sebagai sumber energi pada pakan unggas. Penggunaannya biasanya dibatasi antara 10-15% dari total ransum pakan, agar tidak terjadi penurunan efisiensi pakan serta masalah pencernaan pada unggas. Kombinasi bungkil sawit dengan sumber protein lain akan meningkatkan kandungan nutrisinya.
Untuk ternak ruminansia, bungkil sawit sangat cocok sebagai campuran dalam pakan komplit atau konsentrat, karena kandungan seratnya yang tinggi. Pakan ini sangat direkomendasikan untuk ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba, dan kuda, karena tingginya kandungan serat kasar sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bakteri dalam rumen. Bungkil sawit juga mendukung proses fermentasi bakteri di rumen, serta menyediakan energi dan lemak yang dibutuhkan, terutama selama masa produksi susu dan pertumbuhan ternak ruminansia.
Selain unggas dan ruminansia, bungkil sawit juga dapat digunakan dalam sektor perikanan. Bungkil sawit dapat dikombinasikan dengan formulasi pakan, terutama untuk ikan herbivora dan omnivora. Fungsinya sebagai sumber protein dan energi serupa dengan penggunaannya pada unggas dan ruminansia, namun penggunaannya perlu dibatasi untuk menghindari penurunan daya cerna pada ikan. Bungkil sawit biasanya digunakan dalam bentuk pelet untuk pakan ikan air tawar.
Di balik manfaatnya yang melimpah, bungkil sawit juga mengandung zat anti-nutrisi seperti tanin dan asam fitat. Asam fitat dapat mengikat mineral seperti kalsium dan fosfor, sehingga mengurangi ketersediaannya bagi ternak. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan tambahan sebelum bungkil sawit diberikan sebagai pakan ternak.
Selain bermanfaat bagi ternak, bungkil sawit juga sangat menguntungkan dari segi biaya, karena harganya relatif murah dan ketersediaannya melimpah, terutama di negara penghasil kelapa sawit seperti Indonesia dan Malaysia. Pemanfaatan bungkil sawit juga mendukung konsep keberlanjutan, karena memanfaatkan limbah kelapa sawit dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dengan semua kelebihannya, bungkil sawit dapat menjadi pilihan yang baik sebagai bahan campuran pakan alternatif. Namun, penggunaannya perlu direncanakan dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi hewan ternak.
Itulah penjelasan mengenai manfaat bungkil sawit dalam bidang peternakan. Bagi sahabat yang membutuhkan bungkil sawit atau bahan pakan lainnya, dapat menghubungi nomor admin yang tertera di bawah ini. Sahabat juga bisa mengunjungi marketplace kami di Tokopedia dan Shopee, atau mengakses website kami di tokosapibagus.
